*Talk Less Do More* *Uang Bisa Membeli Segalanya & Bisa Memberi Apa Yang Kita Mau, Tapi Uang Tidak Bisa Membeli & Memberi KEBAHAGIAAN, KETULUSAN & KEHIDUPAN*
Senin, 30 Maret 2015
Jumat, 27 Maret 2015
SURAT SEDERHANA UNTUKMU, KAKAKKU!! - Karya Putri Tara Andesta
Dear Kakakku tersayang,
Tidak terasa kita sudah semakin beranjak dewasa, tanggal 19 Desember kemarin aku baru saja memperingati hari jadiku yang ke 19 tahun dan sebentar lagi hari jadimu akan segera menghampirimu. Kakak, entah mengapa seharian ini aku selalu memikirkan kehadiranmu, teringat tentang semua masa-masa yang telah kita lalui bersama dan masa disaat kita bertengkar, saling menyalahkan satu sama lain terutama disaat kamar berantakan.
Kakak, aku selalu menyimpan kagum padamu, mengapa engkau begitu pintar sedangkan aku tidaklah sepintar dirimu. Engkau begitu mudah memahami pelajaran matematika dan sains, aku ingin seperti dirimu yang selalu pulang dari sekolah dengan menunjukkan nilai sempurna pada mama dan ayah.
“ engkau adalah adik kesayangan kakak yang mempunyai banyak bakat, kakak ingin dapat bernyanyi dan menulis sepertimu.”
Tidak terasa kita sudah semakin beranjak dewasa, tanggal 19 Desember kemarin aku baru saja memperingati hari jadiku yang ke 19 tahun dan sebentar lagi hari jadimu akan segera menghampirimu. Kakak, entah mengapa seharian ini aku selalu memikirkan kehadiranmu, teringat tentang semua masa-masa yang telah kita lalui bersama dan masa disaat kita bertengkar, saling menyalahkan satu sama lain terutama disaat kamar berantakan.
Kakak, aku selalu menyimpan kagum padamu, mengapa engkau begitu pintar sedangkan aku tidaklah sepintar dirimu. Engkau begitu mudah memahami pelajaran matematika dan sains, aku ingin seperti dirimu yang selalu pulang dari sekolah dengan menunjukkan nilai sempurna pada mama dan ayah.
“ engkau adalah adik kesayangan kakak yang mempunyai banyak bakat, kakak ingin dapat bernyanyi dan menulis sepertimu.”
![]() |
Surat Sederhana Untukmu, Kakakku! |
Kakak, engkaulah seseorang yang selalu ingin melindungiku, seseorang yang ikut terluka disaat melihatku menangis.
Masih ingatkah engkau pada suatu malam disaat kita ingin memejamkan mata? Saat itu aku mencurahkan isi hatiku hingga membuatku menangis. Ya... aku mencurahkan tentang semua sikap teman – temanku di kelas yang selalu memperolok-olok diriku ku, mereka bilang aku ini jelek dan selalu menjadi bahan tertawaan mereka. Aku terus menangis dan engkau hanya diam sambil mendengarkan kecenganku padasaat itu. Setelah semua isi hati yang menyakitkan itu keluar dari bibirku, engkaupun merasa marah, engkau ingin menghampirinya satu persatu untuk menyadarkan mereka dan memberikan kaca sebesar-besarnya untuk mereka bercermin, tetapi aku menahannya karena aku tidak ingin hal itu menjadi runyam. Keesokan harinya, aku membaca pesan mu yang engkau kirimkan kepada sahabatku, jujur saja aku tidak dapat menahan airmata, di dalam pesan itu engkau menjelaskan semua isi hatiku semalam, engkau bilang hatimu terasa sakit disaat mendengarkan adikmu yang diperlakukan seperti itu, engkau juga bilang bahwa engkau sangatlah menyayangiku dan tidak ingin melihatku sakit lagi seperti dulu, karena dulu engkau hampir saja kehilanganku untuk selama- lamanya disaat penyakit itu menyerang tubuhku.
Dan, aku tidak akan pernah lupa dengan semua perhatianmu yang selalu engkau berikan untukku terutama disaat aku sakit. Disaat aku sedang menahan rasa sakit di kamar, engkau tidak pernah lupa untuk menyelimuti dan mengelus tubuhku hingga ku melupakan rasa sakitku dan akhirnya tertidur. Aku juga masih ingat disaat kita masih duduk dibangku SD, engkau lah yang menyuapi kuah sup untukku.
Kakak, engkaulah seseorang yang setia bagiku,
Dulu disaat kita masih duduk di bangku SMA, engkau selalu setia menghantarkan aku kesekolah dengan menggunakan sepeda motor dan setelah itu barulah engkau pergi menuju kesekolahmu. Tidak peduli dengan kondisi apapun. Aku masih mengingatnya, pagi itu hujan turun sangat deras, saat itu kita memakai seragam serba putih, aku sempat menyimpan ketidaktegaan padamu karena jika engkau menghantarkan aku kesekolah seperti biasanya, pasti rokmu akan kotor tetapi, saat itu engkau segera melepaskan rokmu dan menaruhnya didalam tas, engkau rela memakai celana panjang hitam itu hanya untuk adikmu ini. Engkau juga selalu setia untuk menjemputku karena engkau tidak ingin melihatku letih walaupun sebenarnya engkau merasakan hal yang sama.
Terkadang, disaat oranglain tidak memperdulikan tentang apa yang telah aku lakukan, maka engkaulah yang selalu menunjukkan kepada oranglain tentang semua karya-karyaku, engkau juga bilang kepada mereka bahwa engkau sangatlah bangga memiliki aku.
Kakak, banyak hal yang kita lalui dengan tawa dan airmata,
Saat itu, kamar terlihat berantakan sekali, tumpukan buku-buku persiapan ujian nasionalmu berada disana sini belum lagi pernak-pernik kerajinan tanganku tetapi kita malah saling menyalahkan satu sama lain, beradu argument, padahal kamar itu berantakan karena kita berdua. Lucu juga jika kejadian itu aku kenang sekarang ini kak. Terkadang, kita sering bertengkar karena hal-hal yang sepele dan menangis jika salah satu dari kita tidak ada yang mau mengalah, kita juga sering membanting pintu, menguncinya dan mengurung diri dikamar.
Tetapi, beberapa jam kemudian, suasana hati kita kembali mereda, kita mulai merapikan kamar bersama-sama. Disaat kita sedang membersihkan lemari pakaian, kita sering memakai pakaian yang berada ditumpukan paling bawah, menyesuaikannya dengan pakaian yang lainnya. Kita saling berbagi cerita tentang apa yang teman bilang mengenai pakaian yang kita pakai, mereka bilang mengapa pakaian yang kita pakai selalu berbeda, unik, dan sempat ada yang bertanya dimana kita mendapatkan pakaian itu. Padahal pakaian itu adalah pakaian lama yang selalu ada didalam lemari kita bertahun-tahun lamanya, dan jarang saja kita memakainya. Kita senang memakai pakaian lama karena itu membuat kita berbeda dengan yang mereka pakai untungnya kita dapat memadu padankannya sehingga pakaian itu tidak terlihat kuno. J
Masih ingatkah engkau dengan semua kekonyolan kita disaat ber-make up di jam 12 malam, saat itu kita sama-sama tidak bisa tidur, bingung ingin mengerjakan apa dan terlintas dibenak kita untuk melakukan itu. Kita memakai dress, high hills dan setelah itu berfoto-foto. Malam itu kita tertawa kecil dengan hasil make up, dan foto2 yang lucu. J
Kakak, engkaulah seseorang yang selalu menginginkan agar aku terlihat cantik,
Aku adalah termasuk seseorang yang tidak begitu memperdulikan kesehatan kulitku tetapi engkau yang selalu membelikan lulur dan lotion untukkku disaat uang simpananku tidak ada, engkaulah yang selalu mengajakku untuk luluran satu sama lain dengan waktu yang telah kita sepakati. Jika aku memakai baju-bajumu engkau tidak pernah marah malah engkau bilang,
“pakai saja baju itu untukmu dek karena engkau terlihat anggun dengan baju itu.”
Aku hanya terdiam dan mencoba menolaknya tetapi engkau tetap memberikan itu untukku dengan alasan engkau masih memiliki banyak baju yang indah.
Kakak, masih ingatkah pesan singkat yang aku kirimkan ke handphonemu sesaat sebelum aku pergi dari Indonesia? Ucapan maaf atas semua sifatku dan ucapan terimakasih atas semua yang telah engkau berikan untukku? Tetapi engkau malah meminta maaf tidak dapat menghantarkanku ke bandara karena jadwal kuliahmu yang terlalu padat dan engkau minta maaf dengan semua sikapmu, engkau bilang banyak kata-katamu yang telah menyakiti hatiku dan engkau tidak pernah lupa menyebutku sebagai adik kesayanganmu.
Kakak, aku sering melihatmu menangis jika harus pulang ke indramayu dihadapan aku, mama dan ayah tetapi aku malah meledekmu, aku bilang engkau sangatlah cengeng, semua itu aku lakukan karena aku tidak ingin membuatmu bertambah sedih dan berat meninggalkan rumah padahal sesungguhnya, aku selalu ingin menangis jika melihatmu seperti itu. Semenjak engkau kuliah di Indramayu, jujur saja aku merasa rindu padamu, biasanya kita selalu berbagi cerita sebelum tidur, dan aku selalu menunggumu masuk kamar terlebih dahulu karena aku adalah seseorang yang paranoid terhadap hantu tetapi, semenjak itu aku harus tidur tanpa cerita darimu, harus membiasakan diri untuk berani dan aku merasakan seperti ada yang hilang, yaitu dirimu kak.
***
Kakak, itu hanyalah sekilas cerita kita yang aku ringkas untuk meredakan kerinduanku padamu, aku harap engkau baik-baik saja disana, aku bangga padamu kak!!
Semoga catatan ini juga dapat meredakan kerinduanmu padaku, aku sangatlah menyayagimu kak, terimakasih untuk semuanya, engkau rela melakukan apa saja untuk melindungiku. Kakak, hatimu secantik parasmu, semoga Allah selalu melindungimu dimanapun engkau berada.
Kak, aku merindukan kamar itu, Ayah bilang, terkadang Ayah sering terbangun ditengah malam dan masih mengingat kebiasaannya untuk melihat kita yang sedang tertidur dikamar itu tetapi, ayah hanya melihat kasur springbed yang tertata rapih dengan dibaluti sprei kesukaan kita, tanpa ada kita yang tertidur pulas seperti biasanya. Ayah selalu melakukan itu disaat merindukan kita kak, membuka pintu kamar dan memandanginya hanya untuk beberapa menit dan itu seakan membuatnya dekat dengan kita. Ayah dan Mama juga bilang bahwa mereka bangga pada kita kak, mereka bilang kita adalah jiwa yang tangguh.
Kakak, semoga kita dapat setangguh seperti yang mereka rasakan, selalu semangat kakakku, aku sayang padamu kak!
BIARKAN AKU YANG PERGI - Karya Dinda Pelangi
Malam yang sejuk mengiringi kesepianku. Angin malam turut membelai
lembut rambutku. Menemaniku yang tengah sendiri menatap indahnya bumi.
Sebagai teman paling setia dikesendirianku dalam ketidakadilan ini.
“Oh Tuhan, kapan semuanya akan berubah?” tanyaku dalam pengharapan.
Tiba-tiba pintu kamarku diketuk dengan cukup pelan.
“pasti bi Imah.” Tebakku
“iya, sebentar!” sahutku sembari berjalan dari serambi kamar.
“Maaf non, waktunya makan malam. Yang lain sudah ngumpul dibawah.” Ucap Bi Imah saat pintu kamarku terbuka.
“ok bi Dera juga udah lapeer banget.” Candaku padanya.
Bi Imah adalah seseorang yang merawatku sejak lahir. Bagiku, ia sudah seperti Ibu kandungku. Dirumahku, hanya Bi Imah yang peduli dengan keadaanku. Disaat aku sakit, hanya ia yang selalu repot menyiapkan obat, hanya ia yang selalu tahu betapa sedihnya aku disaat nilai raportku jauh dari nilai kak Dara. Hanya ia yang tahu betapa aku ingin seperti kak Dara, saudara kembarku.
****
“wah ada ayam bakar nih. Heem maknyus” ucapku seraya menduduki kursi favoritku.
“dasar gak sopan…” sindir Ayah padaku.
“makanya, jangan nyerocos aja dong jadi cewek.” Timpal kakakku, Virgo.
“iya Dera, kamu duduk dulu baru ngomong, kan ada Papa sama Mama disini. Jadi sopan dikit Ra.” Tambah Kak Dara.
“iya Dera, betul tuh kata Dara. Contoh dia.” Tambah Ibu lagi.
“ok, aku pergi. Silahkan makan!!” ucapku dengan sinis.
Akupun bergegas naik menuju kamarku tanpa sedikitpun menyentuh makanan disana. Padahal sebenarnya maagku kambuh dan rasanya sangat perih. Tapi lebih perih lagi disaat aku tak pernah mendapatkan kasih sayang dari semua orang yang aku sayangi.
****
Matahari menjelma masuk kedalam kamarku yang pemiliknya masih tertidur lelap. Hingga aku terbangun karena silaunya sinar yang menerpa mataku.
“humh, udah pagi to” ucapku pada diri sendiri,
Aku bergegas mandi dan memakai pakaian sekolahku. Dengan aksesoris biru yang lengkap. Pagi ini, aku tak ingin sarapan. Aku hanya mengunjungi Bi Imah yang ternyata sedang menyiapkan bekal untukku.
“makasih ya Bi, Dera sayang Bibi.” Ucapku dengan tulus padanya
“iya non, Bibi juga sayangg banget sama non Dera, semangat ya Non sekolahnya.” Sahut bi Imah menyemangati.
Setibanya disekolah, aku segera menuju ruangan tempatku ulangan. Jadwal hari ini adalah matematika dan bahasa inggris. Pelajaran menghitung yang sangat menyebalkan untukku. Karena aku tak seperti kak Dara yang jago menghitung. Dugaanku tepat, soal kali ini susahnya minta ampun. Hingga kertas ulanganku hampir tak terisi. Namun kalau bahasa inggris, inilah kehebatanku. Semua soal dapat kukerjakan dengan mudah. Karena sejak kecil aku sudah sangat hebat berbahasa inggris. Seperti Om Frans dan Tante Siska yang semasa di Jakarta sangat menyayangiku jauh lebih besar dari orang tua kandungku. Namun kini mereka telah pindah ke Amerika dengan anaknya, Dimas.
****
Waktu seakan berjalan dengan sungguh cepat, kini saatnya pembagian hasil belajar siswa. Kebetulan, aku dan kak Dera berbeda kelas dan sekolah. Kalau aku masih berada dikelas satu SMA, sedangkan ia sudah berada dikelas dua. Semua terjadi karena aku pernah tak naik kelas sewaktu disekolah dasar. Kalau kak Dara sengaja Papa sekolahkah di sekolah terfavorit di Jakarta, sedangkan aku bersekolah di SMA yang didalamnya hanyalah siswa buangan dari sekolah lain yang tidak menerima kami. Karena nilaiku tak sehebat nilai kak Dara dan Kak Virgo. Mereka memiliki IQ yang jauh lebih tinggi daripada aku.
“Pa, ambilin raport Dera ya.” Pintaku
“Papa sudah janji sama Dara kalau Papa yang akan mengambilkan raportnya. Kalian kan beda sekolah.” Jawab Ayahku.
“Ma, ambilin raport Dera ya!” pintaku lagi pada Mama.
“Mama udah janji sama Virgo ngambilib raportnya, dia kan sudah kelas tiga jadi harus diwakilin.” Jawab Mama.
“oh gitu ya.” Balasku dengan kecewa.
Aku hanya bisa menangis sendirian didalam kamar. Tidak ada satu orangpun yang mau mengambilkan raportku. Jalan terakhir adalah Bi Imah. Dan tentu saja ia sangat mau mengambilkan raportku.
“Gimana bi hasilnya?” tanyaku dengan penasaran
“Non Dera juara 1 non.” Ucap bi Imah dengan semangat.
“hah? Beneran bi?” sahutku tak kalah semangat.
Ternyata usahaku tak sia-sia, akhirnya aku bisa menyamai prestasi kak Dara.
****
Setibanya dirumah, semua orang yang sedang tertawa ria melihat hasil belajar kak Dara dan kak Virgo menjadi terdiam disaat kedatanganku dan Bi Imah.
“gimana hasilnya Ra?, pasti jelek.” Ucap kak Virgo menyindirku.
“gak ko, aku juara 1.” Ucapku dengan semangat.
“ah, juara 1 disekolahmu pasti juara terakhir dikelas Dara.” Ledek Ayah padaku.
Aku kecewa, benar-benar kecewa karena semua prestasi yang kuraih tak penah dihargai sama sekali. Dengan kecewa aku berlari menuju kamarku, kuratapi semua ketidakadilan ini. Aku tidak keluar kamar selama dua haripun tak ada yang peduli. Semua orang dirumah hanya sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, tak terkecuali Bi Imah yang hampir setiap jam membujukku untuk keluar. Maagku kambuh, rasanya teramat perih dari yang biasanya.
“oh Tuhan, kuatkan aku!” pintaku
Dihari ketiga aksi diamku dikamar, tiba-tiba rumahku terdengar sebuah suara yang sangat kukenal. Ternyata hari ini, keluarga Om Frans sudah tiba di Jakarta untuk berlibur bersama keluarga kami.
“Dimas? Aku merindukanmu.” Ucapku dengan tertunduk lesu dikamar.
Aku keluar kamar untuk menemuinya, namun ternyata ia sudah berubah dan tak peduli lagi padaku. Semuanya benar-benar berubah, dan kini janjinya ia ingkari untuk menemuiku. Penantianku sia-sia, semua orang telah membenciku dan menjauhiku. Aku sendirian dirumah, bi Imah pulang kekampung karena anaknya sakit. Sedangkan yang lain sedang makan malam dihotel. Dan aku? Tertinggal disini.
****
Aku hanya makan dan terus memasukkan roti berselai srikaya kemulutku. Sedangkan yang lain asyik berbincang-bincang dengan topic kak Dara dan Dimas. Yang aku tahu, mereka terus membanggakan dua orang yang berprestasi tersebut. Hingga Om Frans dan Tante Siska juga turut berubah padaku. Semua orang mengucilkanku disini. Sesudah sarapan pagiku habis, aku segera pamit menuju taman belakang yang ternyata disana ada kak Dara dan seseorang yang sangat aku sayangi, kak Dimas. Disana, aku sedang melihatnya memberikan setangkai mawar pada kak Dara. Ternyata mereka sudah jadian dan aku tahu, bahwa kak Dimas telah melupakanku.
****
Akhirnya, hari yang telah lama kunantikan tiba juga. Hari ini, pertandingan karateku akan berlangsung. Namun sayang, semua orang yang kusayang tak ada yang mau hadir disini. Semuanya memilih hadir dilomba kak Dara, olimoiade sains. Walau sedikit kecewa, akan kubuktikan bahwa aku adalah Dera yang hebat. Keinginanku terwujud, aku menang dan meraih juara satu dipertandingan karate nasional yang diadakan di Jakarta.
“kita panggil, juara nasional karate tahun ini. Alderaya Zivanna dari Jakarta.” Panggil pembawa acara.
Dengan diiringi tepuk tangan meriah, ku naiki podium kebesaranku, dan kurasakan aku sangat dihargai disini.
****
Setibanya dirumah, kuletakkan foto keberhasilanku diruang tamu, namun disaat kedatangan kak Dara dan yang lainnya, kulihat kemurungan disana. Dan setelah melihat foto keberhasilanku, kak Dara malah menangis dan berlari menuju kamarnya.
“kamu sengaja meledek Dara?” Tanya Papa dengan sinis.
“gak pa! maksud Papa apa sih?” tanyaku tak mengerti.
“Dara kalah sedangkan kamu menyombongkan diri dengan memajang fotomu diruang ini. kamu tahu kan bahwa diruang ini hanya foto-foto keberhasilan Dara yang boleh menempatinya.” Jawab Papa yang membuatku sangat kecewa.
“Lepas Fotomu!” ucap Mama dengan agak ketus padaku.
Kulepas foto yang sangat aku harapkan menjadi penghubung agar keluargaku menyanjungku. Sebuah harapan yang sejak dulu selalu ku inginkan. Karena aku selalu iri disetiap kak Dara dipuji dan disanjung oleh papa dan mama, serta semua tamu yang pernah berkunjung kerumahku. Sekarang pertanyaan terbesarku adalah,
“apakah aku anak kandungmu Ma? Pa?”
Pertanyaan yang tak pernah terjawab oleh lisan, namun terjawab oleh perbuatan mereka padaku. Seorang anak yang selalu tersingkirkan oleh ketidakadilan.
****
Hari demi hari terus berganti, dan semenjak itu pula kak Dara menjadi seseorang yang terpuruk. Aku bisa merasakan perasaannya yang tertekan karena ia kalah diolimpiade. Yang kutahu, saudara kembarku ini terlihat lemah dari yang biasanya.
“Udahlah kak, gak ada gunanya ditangisin terus.” Ucapku menyemangati.
“udahlah Ra, kamu senang kan ngeliat aku kaya gini? Kamu senang kan ngeliat aku kalah?” jawabnya dengan menangis.
“gak ka, gak. Aku gak pernah ada niatan kaya gitu.” Sahutku.
“udahlah, pergi kamu dari kamarku, pergi…” ucapnya terpotong karena akhirnya ia terjatuh tepat didepanku.
“Pa, Ma, tolong kak Dara. Kak Dara pingsan Pa!” beritahuku
“apa? Kamu apain sih dia?” Tanya Papa sinis padaku.
“aku, aku gak ada ngapa-ngapain dia pa.” sahutku dengan menyembunyikan kesakitanku.
“pasti penyakitnya kambuh lagi pa, ayo cepat kita bawa kerumah sakit.” Ucapku pada Papa.
****
Hari ini tepat seminggu sebelum ulang tahunku dengan kak Dara. Aku takut kehilangannya, saudara kembarku yang sangat aku sayangi. Dokter bilang bahwa ginjalnya sudah benar-benar rusak. Yang aku tahu, kini ginjalnya hanya satu setelah setahun yang lalu satu ginjalnya sudah diangkat. Sedangkan aku masih mempunyai dua ginjal.
“hanya saudara kembarnya yang ginjalnya cocok dengan Dara. Jadi usahakan dengan secepat mungkin diadakan pencangkokan ginjal Pak” beritahu dokter pada Papa.
Setelah itu, aku menjadi sasaran semua orang yang menyayangi kak Dara. Semuanya memintaku untuk mendonorkan satu ginjalku padanya. Niatku memang sudah bulat bahwa aku akan mendonorkan kedua ginjalku pada kak Dara, tapi aku tak ingin ada yang tahu semuanya. Karena aku tidak mau mereka akan menyayangiku karena bersimpati denganku yang telah memberikan satu ginjal pada saudaraku. Aku hanya ingin kasih sayang tulus dari mereka, entahlah bagaimana caranya agar aku mendapatkannya.
“ah sudahlah Dera, kamu memang saudara yang kejam. Hanya menyumbangkan satu ginjal saja tidak mau. Untunglah ada seseorang yang baik hati yang mau menyumbangkannya pada Dara.” Ucap Papa
“aku kecewa sama kamu Dera, tega ya kamu sama kakak kamu sendiri.” Ucap Dimas dengan kecewa padaku.
“siapa yang mendonorkan ginjalnya Pa?” Tanya kak Virgo.
“entahlah, pendonor itu tidak mau diberitahu namanya. Bahkan ia memberikan dua ginjalnya dengan gratis pada Dara. Dia benar-benar berhati malaikat.” Jawab papa.
“andaikan kalian tahu kalau itu aku? Apakah aku akan diberi penghargaan dari Papa?” gumamku dalam hati.
****
Beberapa jam sebelum operasi pencangkokan dilakukan, aku menulis sebuah surat untuk semua orang yang aku sayangi. Entahlah, aku merasa akan meninggalkan mereka semua. Rasanya, aku sudah sangat lelah dengan hidupku sendiri. Sesudah selesai ku tulis, surat itu kutitipkan pada Bi Imah. Akupun berangkat menuju rumah sakit untuk segera menjalani operasi.
@ ruang operasi
Ruang ini tersasa begitu menakutkan. Semua benda yang kulihat hanyalah jarum suntik dan gunting. Alat-alat yang terlihat menakutkan bagiku. Aku dibawa lebih dulu keruang ini, agar tidak ada yang tahu siapa aku sebenarnya. Posisiku dan kak Dara dipisahkan oleh dinding pembatas. Hingga akhirnya aku dibius, dan kurasakan semuanya gelap.
****
Seminggu kemudian. . . .
“akhirnya kamu sembuh juga sayang. Mama khawatir banget sama kamu sejak kamu dioperasi. Untung ada pendonor itu.” Ucap Mamanya dengan penuh kasih sayang.
“Dan Happy Brithday Dara…” ucap semua orang serentak
“Makasih ya semuanya. Aku senanggg banget. Oya, Dera mana ya Ma? Gak tau kenapa Dara kepikiran dia terus. Hari ini kan ulang tahun kami” Sahut Dara.
“iya ya? Mana dia Bi?” Tanya Ibunya pada Bi Imah
“Sebentar nyonya.” Jawab Bi Imah dengan berlari menuju kamar Dara.
Dan beberapa menit kemudian sudah tiba dengan membawa sepucuk surat.
“ini surat dari Non Dera sebelum pergi.” Beritahu Bi Imah.
Walau agak heran, Ibunya pun membacanya dengan agak keras.
Untuk semua orang yang sangaaat Dera sayang
Mungkin saat kalian baca surat ini Dera gak ada lagi disini. Dera udah pergi ketempat yang saangaat jaauh. Oya, gimana kabar kak Dara? Gak sakit lagi kan? Semoga ginjalku dapat membantumu untuk meraih semua mimpi-mimpimu yang belum terwujud.
Teruntuk PAPA yang SANGAT KURINDUKAN
Gimana Pa? rumah kita udah tenang belum? Gak ada yang gak sopan lagi kan? Oh pasti gak ada dong ya? Ya iyalah, Dera si pembuat onar kan udah gak ada.
Teruntuk MAMA yang SANGAT-SANGAT KU RINDUKAN
Ma, Dera pasti akan sangat rindu dengan teddy bear pemberian Mama lima tahun yang lalu. Ma, Dera kangeeen banget pelukan Mama. Dera selalu iri saat Mama hanya mencium kak Dara disaat ia tidur. Dera iri melihat Mama yang selalu menyemangati kak Dara disaat ia sedang sedih. Dera iri dengan semua perhatian yang Mama berikan pada kak Virgo dan kak Dara. Dera sangaat iri.
Teruntuk KAK VIRGO dan saudara kembarku, DARA
Gimana kak, gak ada lagi kan yang ganggu kalian belajar? Gak ada lagi kan yang nyetel music keras-keras dikamar? Pasti rumah kita tenang ya, pastinya gak akan ada lagi yang akan membuat kalian malu karena punya saudara yang bodoh bukan? Oh, pastinya. Oya, SELAMAT ULANG TAHUN YA KAK, SELAMAT MENJALANI UMURMU YANG KE-17 TAHUN. Yang mungkin takkan pernah aku rasakan.
“Oh Tuhan, kapan semuanya akan berubah?” tanyaku dalam pengharapan.
Tiba-tiba pintu kamarku diketuk dengan cukup pelan.
“pasti bi Imah.” Tebakku
“iya, sebentar!” sahutku sembari berjalan dari serambi kamar.
“Maaf non, waktunya makan malam. Yang lain sudah ngumpul dibawah.” Ucap Bi Imah saat pintu kamarku terbuka.
“ok bi Dera juga udah lapeer banget.” Candaku padanya.
Bi Imah adalah seseorang yang merawatku sejak lahir. Bagiku, ia sudah seperti Ibu kandungku. Dirumahku, hanya Bi Imah yang peduli dengan keadaanku. Disaat aku sakit, hanya ia yang selalu repot menyiapkan obat, hanya ia yang selalu tahu betapa sedihnya aku disaat nilai raportku jauh dari nilai kak Dara. Hanya ia yang tahu betapa aku ingin seperti kak Dara, saudara kembarku.
****
![]() |
Biarkan Aku yang Pergi |
“dasar gak sopan…” sindir Ayah padaku.
“makanya, jangan nyerocos aja dong jadi cewek.” Timpal kakakku, Virgo.
“iya Dera, kamu duduk dulu baru ngomong, kan ada Papa sama Mama disini. Jadi sopan dikit Ra.” Tambah Kak Dara.
“iya Dera, betul tuh kata Dara. Contoh dia.” Tambah Ibu lagi.
“ok, aku pergi. Silahkan makan!!” ucapku dengan sinis.
Akupun bergegas naik menuju kamarku tanpa sedikitpun menyentuh makanan disana. Padahal sebenarnya maagku kambuh dan rasanya sangat perih. Tapi lebih perih lagi disaat aku tak pernah mendapatkan kasih sayang dari semua orang yang aku sayangi.
****
Matahari menjelma masuk kedalam kamarku yang pemiliknya masih tertidur lelap. Hingga aku terbangun karena silaunya sinar yang menerpa mataku.
“humh, udah pagi to” ucapku pada diri sendiri,
Aku bergegas mandi dan memakai pakaian sekolahku. Dengan aksesoris biru yang lengkap. Pagi ini, aku tak ingin sarapan. Aku hanya mengunjungi Bi Imah yang ternyata sedang menyiapkan bekal untukku.
“makasih ya Bi, Dera sayang Bibi.” Ucapku dengan tulus padanya
“iya non, Bibi juga sayangg banget sama non Dera, semangat ya Non sekolahnya.” Sahut bi Imah menyemangati.
Setibanya disekolah, aku segera menuju ruangan tempatku ulangan. Jadwal hari ini adalah matematika dan bahasa inggris. Pelajaran menghitung yang sangat menyebalkan untukku. Karena aku tak seperti kak Dara yang jago menghitung. Dugaanku tepat, soal kali ini susahnya minta ampun. Hingga kertas ulanganku hampir tak terisi. Namun kalau bahasa inggris, inilah kehebatanku. Semua soal dapat kukerjakan dengan mudah. Karena sejak kecil aku sudah sangat hebat berbahasa inggris. Seperti Om Frans dan Tante Siska yang semasa di Jakarta sangat menyayangiku jauh lebih besar dari orang tua kandungku. Namun kini mereka telah pindah ke Amerika dengan anaknya, Dimas.
****
Waktu seakan berjalan dengan sungguh cepat, kini saatnya pembagian hasil belajar siswa. Kebetulan, aku dan kak Dera berbeda kelas dan sekolah. Kalau aku masih berada dikelas satu SMA, sedangkan ia sudah berada dikelas dua. Semua terjadi karena aku pernah tak naik kelas sewaktu disekolah dasar. Kalau kak Dara sengaja Papa sekolahkah di sekolah terfavorit di Jakarta, sedangkan aku bersekolah di SMA yang didalamnya hanyalah siswa buangan dari sekolah lain yang tidak menerima kami. Karena nilaiku tak sehebat nilai kak Dara dan Kak Virgo. Mereka memiliki IQ yang jauh lebih tinggi daripada aku.
“Pa, ambilin raport Dera ya.” Pintaku
“Papa sudah janji sama Dara kalau Papa yang akan mengambilkan raportnya. Kalian kan beda sekolah.” Jawab Ayahku.
“Ma, ambilin raport Dera ya!” pintaku lagi pada Mama.
“Mama udah janji sama Virgo ngambilib raportnya, dia kan sudah kelas tiga jadi harus diwakilin.” Jawab Mama.
“oh gitu ya.” Balasku dengan kecewa.
Aku hanya bisa menangis sendirian didalam kamar. Tidak ada satu orangpun yang mau mengambilkan raportku. Jalan terakhir adalah Bi Imah. Dan tentu saja ia sangat mau mengambilkan raportku.
“Gimana bi hasilnya?” tanyaku dengan penasaran
“Non Dera juara 1 non.” Ucap bi Imah dengan semangat.
“hah? Beneran bi?” sahutku tak kalah semangat.
Ternyata usahaku tak sia-sia, akhirnya aku bisa menyamai prestasi kak Dara.
****
Setibanya dirumah, semua orang yang sedang tertawa ria melihat hasil belajar kak Dara dan kak Virgo menjadi terdiam disaat kedatanganku dan Bi Imah.
“gimana hasilnya Ra?, pasti jelek.” Ucap kak Virgo menyindirku.
“gak ko, aku juara 1.” Ucapku dengan semangat.
“ah, juara 1 disekolahmu pasti juara terakhir dikelas Dara.” Ledek Ayah padaku.
Aku kecewa, benar-benar kecewa karena semua prestasi yang kuraih tak penah dihargai sama sekali. Dengan kecewa aku berlari menuju kamarku, kuratapi semua ketidakadilan ini. Aku tidak keluar kamar selama dua haripun tak ada yang peduli. Semua orang dirumah hanya sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, tak terkecuali Bi Imah yang hampir setiap jam membujukku untuk keluar. Maagku kambuh, rasanya teramat perih dari yang biasanya.
“oh Tuhan, kuatkan aku!” pintaku
Dihari ketiga aksi diamku dikamar, tiba-tiba rumahku terdengar sebuah suara yang sangat kukenal. Ternyata hari ini, keluarga Om Frans sudah tiba di Jakarta untuk berlibur bersama keluarga kami.
“Dimas? Aku merindukanmu.” Ucapku dengan tertunduk lesu dikamar.
Aku keluar kamar untuk menemuinya, namun ternyata ia sudah berubah dan tak peduli lagi padaku. Semuanya benar-benar berubah, dan kini janjinya ia ingkari untuk menemuiku. Penantianku sia-sia, semua orang telah membenciku dan menjauhiku. Aku sendirian dirumah, bi Imah pulang kekampung karena anaknya sakit. Sedangkan yang lain sedang makan malam dihotel. Dan aku? Tertinggal disini.
****
Aku hanya makan dan terus memasukkan roti berselai srikaya kemulutku. Sedangkan yang lain asyik berbincang-bincang dengan topic kak Dara dan Dimas. Yang aku tahu, mereka terus membanggakan dua orang yang berprestasi tersebut. Hingga Om Frans dan Tante Siska juga turut berubah padaku. Semua orang mengucilkanku disini. Sesudah sarapan pagiku habis, aku segera pamit menuju taman belakang yang ternyata disana ada kak Dara dan seseorang yang sangat aku sayangi, kak Dimas. Disana, aku sedang melihatnya memberikan setangkai mawar pada kak Dara. Ternyata mereka sudah jadian dan aku tahu, bahwa kak Dimas telah melupakanku.
****
Akhirnya, hari yang telah lama kunantikan tiba juga. Hari ini, pertandingan karateku akan berlangsung. Namun sayang, semua orang yang kusayang tak ada yang mau hadir disini. Semuanya memilih hadir dilomba kak Dara, olimoiade sains. Walau sedikit kecewa, akan kubuktikan bahwa aku adalah Dera yang hebat. Keinginanku terwujud, aku menang dan meraih juara satu dipertandingan karate nasional yang diadakan di Jakarta.
“kita panggil, juara nasional karate tahun ini. Alderaya Zivanna dari Jakarta.” Panggil pembawa acara.
Dengan diiringi tepuk tangan meriah, ku naiki podium kebesaranku, dan kurasakan aku sangat dihargai disini.
****
Setibanya dirumah, kuletakkan foto keberhasilanku diruang tamu, namun disaat kedatangan kak Dara dan yang lainnya, kulihat kemurungan disana. Dan setelah melihat foto keberhasilanku, kak Dara malah menangis dan berlari menuju kamarnya.
“kamu sengaja meledek Dara?” Tanya Papa dengan sinis.
“gak pa! maksud Papa apa sih?” tanyaku tak mengerti.
“Dara kalah sedangkan kamu menyombongkan diri dengan memajang fotomu diruang ini. kamu tahu kan bahwa diruang ini hanya foto-foto keberhasilan Dara yang boleh menempatinya.” Jawab Papa yang membuatku sangat kecewa.
“Lepas Fotomu!” ucap Mama dengan agak ketus padaku.
Kulepas foto yang sangat aku harapkan menjadi penghubung agar keluargaku menyanjungku. Sebuah harapan yang sejak dulu selalu ku inginkan. Karena aku selalu iri disetiap kak Dara dipuji dan disanjung oleh papa dan mama, serta semua tamu yang pernah berkunjung kerumahku. Sekarang pertanyaan terbesarku adalah,
“apakah aku anak kandungmu Ma? Pa?”
Pertanyaan yang tak pernah terjawab oleh lisan, namun terjawab oleh perbuatan mereka padaku. Seorang anak yang selalu tersingkirkan oleh ketidakadilan.
****
Hari demi hari terus berganti, dan semenjak itu pula kak Dara menjadi seseorang yang terpuruk. Aku bisa merasakan perasaannya yang tertekan karena ia kalah diolimpiade. Yang kutahu, saudara kembarku ini terlihat lemah dari yang biasanya.
“Udahlah kak, gak ada gunanya ditangisin terus.” Ucapku menyemangati.
“udahlah Ra, kamu senang kan ngeliat aku kaya gini? Kamu senang kan ngeliat aku kalah?” jawabnya dengan menangis.
“gak ka, gak. Aku gak pernah ada niatan kaya gitu.” Sahutku.
“udahlah, pergi kamu dari kamarku, pergi…” ucapnya terpotong karena akhirnya ia terjatuh tepat didepanku.
“Pa, Ma, tolong kak Dara. Kak Dara pingsan Pa!” beritahuku
“apa? Kamu apain sih dia?” Tanya Papa sinis padaku.
“aku, aku gak ada ngapa-ngapain dia pa.” sahutku dengan menyembunyikan kesakitanku.
“pasti penyakitnya kambuh lagi pa, ayo cepat kita bawa kerumah sakit.” Ucapku pada Papa.
****
Hari ini tepat seminggu sebelum ulang tahunku dengan kak Dara. Aku takut kehilangannya, saudara kembarku yang sangat aku sayangi. Dokter bilang bahwa ginjalnya sudah benar-benar rusak. Yang aku tahu, kini ginjalnya hanya satu setelah setahun yang lalu satu ginjalnya sudah diangkat. Sedangkan aku masih mempunyai dua ginjal.
“hanya saudara kembarnya yang ginjalnya cocok dengan Dara. Jadi usahakan dengan secepat mungkin diadakan pencangkokan ginjal Pak” beritahu dokter pada Papa.
Setelah itu, aku menjadi sasaran semua orang yang menyayangi kak Dara. Semuanya memintaku untuk mendonorkan satu ginjalku padanya. Niatku memang sudah bulat bahwa aku akan mendonorkan kedua ginjalku pada kak Dara, tapi aku tak ingin ada yang tahu semuanya. Karena aku tidak mau mereka akan menyayangiku karena bersimpati denganku yang telah memberikan satu ginjal pada saudaraku. Aku hanya ingin kasih sayang tulus dari mereka, entahlah bagaimana caranya agar aku mendapatkannya.
“ah sudahlah Dera, kamu memang saudara yang kejam. Hanya menyumbangkan satu ginjal saja tidak mau. Untunglah ada seseorang yang baik hati yang mau menyumbangkannya pada Dara.” Ucap Papa
“aku kecewa sama kamu Dera, tega ya kamu sama kakak kamu sendiri.” Ucap Dimas dengan kecewa padaku.
“siapa yang mendonorkan ginjalnya Pa?” Tanya kak Virgo.
“entahlah, pendonor itu tidak mau diberitahu namanya. Bahkan ia memberikan dua ginjalnya dengan gratis pada Dara. Dia benar-benar berhati malaikat.” Jawab papa.
“andaikan kalian tahu kalau itu aku? Apakah aku akan diberi penghargaan dari Papa?” gumamku dalam hati.
****
Beberapa jam sebelum operasi pencangkokan dilakukan, aku menulis sebuah surat untuk semua orang yang aku sayangi. Entahlah, aku merasa akan meninggalkan mereka semua. Rasanya, aku sudah sangat lelah dengan hidupku sendiri. Sesudah selesai ku tulis, surat itu kutitipkan pada Bi Imah. Akupun berangkat menuju rumah sakit untuk segera menjalani operasi.
@ ruang operasi
Ruang ini tersasa begitu menakutkan. Semua benda yang kulihat hanyalah jarum suntik dan gunting. Alat-alat yang terlihat menakutkan bagiku. Aku dibawa lebih dulu keruang ini, agar tidak ada yang tahu siapa aku sebenarnya. Posisiku dan kak Dara dipisahkan oleh dinding pembatas. Hingga akhirnya aku dibius, dan kurasakan semuanya gelap.
****
Seminggu kemudian. . . .
“akhirnya kamu sembuh juga sayang. Mama khawatir banget sama kamu sejak kamu dioperasi. Untung ada pendonor itu.” Ucap Mamanya dengan penuh kasih sayang.
“Dan Happy Brithday Dara…” ucap semua orang serentak
“Makasih ya semuanya. Aku senanggg banget. Oya, Dera mana ya Ma? Gak tau kenapa Dara kepikiran dia terus. Hari ini kan ulang tahun kami” Sahut Dara.
“iya ya? Mana dia Bi?” Tanya Ibunya pada Bi Imah
“Sebentar nyonya.” Jawab Bi Imah dengan berlari menuju kamar Dara.
Dan beberapa menit kemudian sudah tiba dengan membawa sepucuk surat.
“ini surat dari Non Dera sebelum pergi.” Beritahu Bi Imah.
Walau agak heran, Ibunya pun membacanya dengan agak keras.
Untuk semua orang yang sangaaat Dera sayang
Mungkin saat kalian baca surat ini Dera gak ada lagi disini. Dera udah pergi ketempat yang saangaat jaauh. Oya, gimana kabar kak Dara? Gak sakit lagi kan? Semoga ginjalku dapat membantumu untuk meraih semua mimpi-mimpimu yang belum terwujud.
Teruntuk PAPA yang SANGAT KURINDUKAN
Gimana Pa? rumah kita udah tenang belum? Gak ada yang gak sopan lagi kan? Oh pasti gak ada dong ya? Ya iyalah, Dera si pembuat onar kan udah gak ada.
Teruntuk MAMA yang SANGAT-SANGAT KU RINDUKAN
Ma, Dera pasti akan sangat rindu dengan teddy bear pemberian Mama lima tahun yang lalu. Ma, Dera kangeeen banget pelukan Mama. Dera selalu iri saat Mama hanya mencium kak Dara disaat ia tidur. Dera iri melihat Mama yang selalu menyemangati kak Dara disaat ia sedang sedih. Dera iri dengan semua perhatian yang Mama berikan pada kak Virgo dan kak Dara. Dera sangaat iri.
Teruntuk KAK VIRGO dan saudara kembarku, DARA
Gimana kak, gak ada lagi kan yang ganggu kalian belajar? Gak ada lagi kan yang nyetel music keras-keras dikamar? Pasti rumah kita tenang ya, pastinya gak akan ada lagi yang akan membuat kalian malu karena punya saudara yang bodoh bukan? Oh, pastinya. Oya, SELAMAT ULANG TAHUN YA KAK, SELAMAT MENJALANI UMURMU YANG KE-17 TAHUN. Yang mungkin takkan pernah aku rasakan.
Kalian semua harus tau, betapa AKU SANGAT MENYAYANGI KALIAN. Mungkin dengan kepergianku, smeuanya akan tenang dan rumah kita menjadi tentram. Dera harap, gak aka ada lagi yang terkucilkan seperti Dera. Yang selalu menangis setiap malam. Yang selalu merindukan hangatnya kekeluargaan. Mungkin dengan kepergian ini, aku akan tahu bagaimana kalian akan mengenangku, seperti akuyang selalu mengenang kalian setiap malam dengan tangisan. . . Semoga KALIAN SEMUA BAHAGIA TANPA DERA, AAMIIN.
Salam rindu penuh tangis bahagia
Alderaya Zivanna
Semua yang mendengar menangis. Mereka bertanya-tanya pada Bi Imah dimana Dera. Namun tiba-tiba telepon rumah berbunyi..
“iya, saya Hermawan, ada apa ya?” Tanya Papanya dengan penasaran.
Dan sesaat kemudian Papanya menangis dan segera mengajak anggota keluarganya ke Rumah sakit. Dan mereka terlambat, Dera telah pergi untuk selama-lamanya. Dan menginggalkan berjuta penyesalan disetiap tangis yang jatuh. Kini, ia telah tenang dan jauh dari ketidakadilan selama hidupnya. Walau air mata tengah menangisinya yang telah pergi untuk selama-lamanya. . .
The End
CINTAKU BERUJUNG PERPISAHAN - Karya Monica Sucianto
Cinta hanya sebuah kata yang sederhana. Tapi, cinta sudah membuat diriku berubah. Sekarang itulah yang telah aku rasakan. Sebuah cinta. Aku tak tau kenapa karna cinta orang rela mengorbankan segalanya sekalipun nyawa. Aku tak mengerti apakah itu cinta. Aku hanya anak remaja yang sedang merasakan cinta.
Aku mulai merasakan cinta saat aku bertemu dengan ilham. Aku kebetulan bertemu dangan nya. Berawal saat dia menjatuhkan bukuku saat aku berjalan ke laboratorium sekolah. Aku suka padanya sejak pandang pertama. Tapi aku tau aku gak layak buat dia. Dia pintar sedangkan aku biasa saja. Namun aku tetap memendam rasa kepadanya.
Aku terus mencoba agar bisa lebih dekat kepadanya. Tapi sayang, Clara selalu menghalangi aku untuk selalu dekat dengan ilham. Clara juga suka sama ilham. Walau begitu aku gak bakal putus asa. Aku akan terus berusaha mendapatkannya. Namun bagai mana caranya jika aku gak berani mengungkapkan semuanya di depan ilham.
![]() |
Cintaku Berujung Perpisahan |
Hingga suatu hari disaat aku berjalan pulang sambil memegang beberapa
buku. Aku mulai berjalan perlahan lahan menuju rumah. Lelah sudah biasa.
Tiba tiba ilham datang dengan motornya mengajakku pelang bareng.
Katanya rumah nya satu arah dengan rumahku. Aku senang bisa duduk di
belakang nya sambil perlahan lahan aku mulai memeluknya.
Sejak saat itu aku mulai sering jalan sama dia. AKu gak peduli walau Clara mengancamku untuk tidak mendekati ilham. Yang penting sekarang aku mulai dekat dengan ilham. Aku senang walau ilham hanyaa menganggapku teman biasa.
Setiam pulang sekolah aku selalu di temaninya, setiap aku ke labolatorium aku selalu bersamanya. Jika satu hari saja aku tidak bersamanya, apa jadinya aku. Apakah ini yang namanya cinta??
Ingin sekali aku mengatakan semuanya didepan ilham. Ingin sekali aku bilang I LOVE YOU. Tapi seperti ada sesuatu yang membuatku tidak bisa mengatakan semua itu.
Hingga suatu hari
“Christi…….” Panggil papa
“iya pa” jawabku sambil berlari mendekati papa
“papa mau jodohin kamu sama anak teman papa yang nama nya Revan”Kata papa pelan
“papa tapi aku gak cinta sama Revan, aku Cuma cinta sama ilham”kataku keras
“ilham lagi. Papa gak suka kamu dekat sama ilham. Dia gak bisa ngebahagiain kamu”ucap papa marah
“gimana dia gak bisa ngebahagiain aku? Cuma aku deket dia aja aku udah bahagia”Ucapku sambil berdiri di depan papa.
“terserah kamu mau bilang apa” kata papa marah sambil pergi menjauhiku.
Aku terus mencoba melupakan itu semua. Aku gak bakal bisa cinta sama Revan. Aku hanya cinta sama ilham. Apapun yan ter jadi aku gak bakal mau ber pisah sama ilham.
Di sekolah aku terus memandangi ilham. Jika aku sudah di jodohkan dengan Revan mungkin aku gak bakal bisa ngeliat ilham lagi. V.V
“Christi…….. pulang bareng yuk??”ucap ilham tiba tiba
“gak usah kamu pulang sendiri aja”kataku
“yakin……”candz ilham
“udah kamu sendiri aja”
Sesungguhnya aku sangat ingin seperti dulu lagi. Duduk dibelakan nya sambil memeluk ilham. Tapia pa jadinya jika papaku melihatku bersama ilham.
Tiba tiba mobil merah berhemti tepat di sebelahku. Ternyata itu Revan. Aku sangat tidak mengharapkan dia Disini.
“Christi……. Pulang bareng yuk”katan Revan
“gak usah”jawabku singkat
Bukanya pergi Revan malah menarik ku masuk kemobilnya. Terpaksa aku pulang bersamanya. Apa hebatnya dia?? Sehingga papa selalu memuji mujinya. Apa karena dia kaya?. Dari dulu aku tidak pernah mengharapkan hartanya. Aku hanya butuh cinta.
Keesokan harinya di sekolah……………
“Christi…………..sebenarnya….”ucap ilham meragukan
“sebenarnya kenapa???”tanyaku bingung
“Sebenarnya aku suka sama kamu. Kamu mau gak jadi pacarku?”Kata ilham agak ragu ragu
“Aslinya aku juga suka sama kamu, tapi aku gak bisa nerima cinta mu. Papaku pasti akan marah besar kalau aku jadian sama kamu” ucapku memberanikan diri.
“Ooooo ya udah…”
“maaf ya ilham”
Ilham selalu mencoba supaya ku mau nerima dia. Namun aku tetap gak bisa nerima kamu ilham. Sorry ya ilham, aku belum siap ngasitau kamu kalo aku mau menikah dengan Revan seminggu lagi.
Saat aku di café tiba tiba ilham datang. Ilham langsung memegang tanganku sambil memberikan setangkai bunga mawar dan sebuah cincin.
“Aku gak bisa nerima ini semua ilham”ucapku
“kenapa?”Tanya ilham bingung
Aku tidak menjawabnya, aku hanya memberikan kertas undangan pernikahanku dengan Revan. sebenarnya aku tidak mengharapkan pernikahan ini. Aku gak pernah cinta sama Revan. Aku hanya pergi menjahui ilham. Aku gak bisa membayangkan bagai mana perasaan ilham. Yang penting aku tetap sayang kamu kok ilham.
Maafin aku ya ilham, aku udah buat kamu sedih. Walau aku udah ada yang punya aku tetep sayang kamu ilham.
Hari ini adalah hari pernikahanku dengan Revan. Aku sangat tidak bersemangat. Aku gak pernah cinta sama Revan. Walau sekaya apapun dia. Aku tidak senang gaun ini, aku tidak senang mahkota pengantin ini. Aku hanya mau ilham disini. Walau untuk terakhir kalinya. Tapi mana mungkin dia mau datang.
Sekarang waktunya pengucapan janji. Tapi mulutku rasanya seperti bisu. Aku gak akan bisa mengucapkan janji cinta kepada Revan. Aku hanya mengharapkan cinta dari ilham.
Tiba tiba aku melihat ilham di luar hotel tempat acara pernikahanku di langsungkan. Ilham hanya meneteskan air mata sambil memegang setangkai bunga mawar merah.
Aku gak tahan …….. aku gak sanggup ngelihat ilham sedih karena aku. Kamu gak usah nangis ilham. aku tetap sayang kanu kok. I LOVE YOU. Ucapku dalam hati.
Tak kuasa…… aku pun berlari menuju ilham. namun ilham malah berlari menjauhiku.
“ilham……. kamu jangan pergi aku gak mau kamu sedih. Aku gak bakal pernah bisa mencintai Revan. Yang ada di hatiku Cuma kamu. I LOVE YOU ilham.”
Ilham pun berhenti dan berbalik menujuku. Ia pun berdiri tepat di depanku.
“Christi…….. aku sayang kamu. Aku gak bisa ngeliat kamu bersamanya. Dia gak pantas buat kamu. I LOVE YOU Chris . Semoga kamu bahagia ya bersamanya” ucap ilham sambil meneteskan air mata. Ilhampun mencium keningku lalu berlutut menjulurkan setangkai bunga mawar. Perlahan aku menerima bunga mawar itu. “Aku yakin kamu akan bahagia bersama nya” ucap ilham dengan air mata yang terus bercucuran.
“Aku gak akan bisa bahagia bersamanya, aku hanya bisa bahagia jika bersamamu walau hanya sebentar “
“I LOVE YOU”
Tiba tiba Revan menarikku menjahun dari ilham. Hanya setangkai bunga mawar merah yang bisa ku kenang darinya. “I LOVE YOU ilham” aku harap kamu gak akan terus menangis karena ku.
SAHABAT SELAMANYA Karya Monica Sucianto
Disana terlihat dua orang anak
perempuan yang kelihatan bahagia. Mereka tertawa dan bercanda berdua.
Ternyata mereka berdua adalah sahabat. Mereka berdua mernama Adell dan
Airin. Mereka takkan terpisahkan. Adell dan airin sudah saling kenal
sejak kecil. Mereka berdua tdk pernah terpisah. Mereka sekelas bahkan
satu bangku.
Pagi harinya di sekolah…
“Rin……” sapa Adell. Tapi yang biasanya mereka sangat akrab, sekarang berubah terbalik. Airin tidak menjawab sapaan Adell. Dia hanya pergi menjauh dari Adell sambil merintih seperti menangisi sesuatu. Adell sangat bingung, airin adalah sahabat nya tapi mengapa dia berubah menjauhi Adell.
Surat itu tertulis……
Maaf ya Dell, Aku bukan gak mau jadi sahabat kamu lagi. Cuma setiap aku ngeliat kamu, rasanya pengen nangis. Aku bakal pergi ke luar kota. Aku sedih setiap ngeliat kamu, soalnya kita bakal berpisah lama. Mungkin kalo sudah satu tahun aku pergi kamu bias jemput sku di bandara, itu juga kalo kamu gak lupa sama aku. Bentar lagi aku mau berangkat ke bandara, selamat tinggal
Dari Airin
Belum sempat Adell ganti baju, Adell langsung lari ke rumah Airin. Adell lihat, rumah Airin kosang. Tiba tiba terdengat suara mobil. Suara mobil itu terdengar dari garasi Airin. Tiba tiba mobil Airin keluar dari garasi dan didalam nya ada Airin yang melambaikan tangan pada Adell. “Selamat tinggal Adell, semoga satu tahun kedepan kita masih bias bertemu” teriak Airin semakin mengecil.
Semejak itu Adell sering terlihat menyendiri. Adell terlihat kesepian tanpa Airin yang biasa menemani nya. Adell tak sabar satu tahun berlalu. Hingga penantiannya pun tercapai. Sudah satu tahun berlalu. Tidak lupa Adall segera menuju bandara. Adell terus menunggu tanpa ada kata lelah. Waktupun terus berjalan, sudah dua puluh empat jam Adell menunggu, tapi gak ada tenda tanda dari Airin.
Keluarga Adell udah kebingungan mencari Adell. Semua tempat kesukaan Adell udah di cari, tapi Adell tetap gak ketemu. Orang tua Adell gak berfikir mencari Adell ke bandara.
Tiga hari tiga malan Adell menunggu. Hingga Akhirnya Adell putus asa. “mungkin Airin udah gak mau kembali lagi” pikir Adell. Dengan langkah kecilnya Adell pun mencoba berjalan pulang. Dengan sedikit tenaga yang Adell miliki, akhirnya Adell bias pulang. Adell langsung disambut senang oleh keluarganya.
“Sayang… kamu kemana aja? Kok gak pulang pulang?? Mama ambilin teh ya??” Tanya mama bertubi tubi. Adell hanya bias menganggukkan kepala. Beberapa menit kemudian mama datang dengan memegang secangkir teh. Tapi, tiba tiba teh itu terjatuh. Disitu Adell sudah tergeletak di lantai. “sayang….sayang bangun kamu kenapa?”ucap mama kebingungan. Ternyata Adell udah gak ada. “Adell jangan tinggalin mama, mama sayang Adell”teriak mama sambil menetaskan air mata.
Adell pun di makamkan di sebelah makam mewah. “selamat tinggal ya sayang, semoga kamu tetap inget sama mama. Mama tetap doain kamu, mama bekal terus sayang kamu walau gak bias mama ucapkan langsung di depan mu mama tetap selalu ada buat kamu sayang GOOD BYE FOREVER” ucap mama di depan makan Adell. Ternyata makam meweh di sebelah makam Adell itu………. Makam Airin. Airin sudah meninggal karena kecelakaan pesawat. Gak ada yang bisa ngabarin Adell soalnya semua keluarga Airin tewas dalam kecelakaan pesawat itu. Walau begitu mereka tetap Abadi menjadi sahabat walau gak dibumi lagi.
**TAMAT**
Pagi harinya di sekolah…
“Rin……” sapa Adell. Tapi yang biasanya mereka sangat akrab, sekarang berubah terbalik. Airin tidak menjawab sapaan Adell. Dia hanya pergi menjauh dari Adell sambil merintih seperti menangisi sesuatu. Adell sangat bingung, airin adalah sahabat nya tapi mengapa dia berubah menjauhi Adell.
Dikelas mereka berdua hanya diam diaman. Airin hanya memandangi wajah
Adel dengan mata yang berkaca kaca. Saat Adell menyapanya, dia hanya
meneteskan air mata. Dia gak mau bicara apa masalah nya, padahan Adell
itu sahabatnya. Hingga suatu hari bangku Airin kosong, dia pindah ke
bangku dipojok kelas yang jauh Dari Adell. Apa yang terjadi dengan nya?.
Dia bukan Airin yang seperti biasanya.
Apakah Airin marah pada Adel?. Tapi gak mungkin. Soalnya Adel itu sahabatnya. Adell gak mau sahabat satu satunya pergi.
Adell takut Airin arah padanya. Adelpun meletakkan secarik surat kecil di depan rumah Airin. Surat itu tertulis…….
Airin….. kamu marah ya sama aku. Kalo aku salah bilang aja aku bakal minta maaf sama kamu. Sorry ya sebagai sahabat aku gak bias jadi seperti yang kamu inginkan. Kalo kamu udah gak mau jadi sahabatku lagi aku gak bakal marah, tapi hati kecilku ini tetap sedih kalo kamu gak mau jadi sahabatku lagi. Kuharap kamu cepat membalasnya
Dari Adell
Adell selalu memeriksa kotak surat di depan rumah nya, berharap ada surat balasan dari Airin. Tapi hasilnya selalu nihil. Gak ada satu surat pun di kotak surat tua itu. Adell sudah tak sanggup menunggu lagi. Dimalam yang dingin ini dia langsung berjalan cepat menuju rumah Airin. Adell tak bisa berhenti sebelum sampai di rumah Airin. Tiba tiba langkah nya berhenti mendadak tepat di tujun nya, rumah Airin. Adell melihat Airin sedang menangis di depan jendela sambil memegang surat dari Adell. Disitu terlihat Adell kebingungan, kenapa Airin nangis baca surat dari Adell???.
“Airin……..”teriak Adell dari depan rumah Airin. Tapi disitu Airin malah pergi. Dan tak terlihat lagi Airin di depan jendela. Adell pun pergi dengan langkah pelannya dan sekali kali menoleh ke belakang mengharapkan Airin keluar dari rumah nya.
Keesokan harinya, di papan absen tertulis nama “Airin”. Adell pun menoleh kearah bangku Airin yang jauh darinya. Ternyata benar, Airin gak masuk. Sekarang di hari hari Adell udah gak ada canda dan tawa lagi bersama Airin. Mungkin Airin “udah punya sahabat yang lebih baik dari ku”pikir Adell.
Adell sangat tidak bersemangat melangkah pulang kerumah nya. Biasanya Adell pulang sama Airin. Sekarang Adell hanya sendrian. Disitu terlihat Adell sudah hampir meneteskan air mata kesepian.
Sesampainya di rumah, Adell melihat ada surat di dalam kotak surat depam rumahnya. Adell pun membuka kotak surat tua itu perlahan lahan, dan mengambil surat di dalam nya. Disitu Adell sangat terkejut, itu surat dari Airin.
Apakah Airin marah pada Adel?. Tapi gak mungkin. Soalnya Adel itu sahabatnya. Adell gak mau sahabat satu satunya pergi.
Adell takut Airin arah padanya. Adelpun meletakkan secarik surat kecil di depan rumah Airin. Surat itu tertulis…….
Airin….. kamu marah ya sama aku. Kalo aku salah bilang aja aku bakal minta maaf sama kamu. Sorry ya sebagai sahabat aku gak bias jadi seperti yang kamu inginkan. Kalo kamu udah gak mau jadi sahabatku lagi aku gak bakal marah, tapi hati kecilku ini tetap sedih kalo kamu gak mau jadi sahabatku lagi. Kuharap kamu cepat membalasnya
Dari Adell
Adell selalu memeriksa kotak surat di depan rumah nya, berharap ada surat balasan dari Airin. Tapi hasilnya selalu nihil. Gak ada satu surat pun di kotak surat tua itu. Adell sudah tak sanggup menunggu lagi. Dimalam yang dingin ini dia langsung berjalan cepat menuju rumah Airin. Adell tak bisa berhenti sebelum sampai di rumah Airin. Tiba tiba langkah nya berhenti mendadak tepat di tujun nya, rumah Airin. Adell melihat Airin sedang menangis di depan jendela sambil memegang surat dari Adell. Disitu terlihat Adell kebingungan, kenapa Airin nangis baca surat dari Adell???.
“Airin……..”teriak Adell dari depan rumah Airin. Tapi disitu Airin malah pergi. Dan tak terlihat lagi Airin di depan jendela. Adell pun pergi dengan langkah pelannya dan sekali kali menoleh ke belakang mengharapkan Airin keluar dari rumah nya.
Keesokan harinya, di papan absen tertulis nama “Airin”. Adell pun menoleh kearah bangku Airin yang jauh darinya. Ternyata benar, Airin gak masuk. Sekarang di hari hari Adell udah gak ada canda dan tawa lagi bersama Airin. Mungkin Airin “udah punya sahabat yang lebih baik dari ku”pikir Adell.
Adell sangat tidak bersemangat melangkah pulang kerumah nya. Biasanya Adell pulang sama Airin. Sekarang Adell hanya sendrian. Disitu terlihat Adell sudah hampir meneteskan air mata kesepian.
Sesampainya di rumah, Adell melihat ada surat di dalam kotak surat depam rumahnya. Adell pun membuka kotak surat tua itu perlahan lahan, dan mengambil surat di dalam nya. Disitu Adell sangat terkejut, itu surat dari Airin.
Surat itu tertulis……
Maaf ya Dell, Aku bukan gak mau jadi sahabat kamu lagi. Cuma setiap aku ngeliat kamu, rasanya pengen nangis. Aku bakal pergi ke luar kota. Aku sedih setiap ngeliat kamu, soalnya kita bakal berpisah lama. Mungkin kalo sudah satu tahun aku pergi kamu bias jemput sku di bandara, itu juga kalo kamu gak lupa sama aku. Bentar lagi aku mau berangkat ke bandara, selamat tinggal
Dari Airin
Belum sempat Adell ganti baju, Adell langsung lari ke rumah Airin. Adell lihat, rumah Airin kosang. Tiba tiba terdengat suara mobil. Suara mobil itu terdengar dari garasi Airin. Tiba tiba mobil Airin keluar dari garasi dan didalam nya ada Airin yang melambaikan tangan pada Adell. “Selamat tinggal Adell, semoga satu tahun kedepan kita masih bias bertemu” teriak Airin semakin mengecil.
Semejak itu Adell sering terlihat menyendiri. Adell terlihat kesepian tanpa Airin yang biasa menemani nya. Adell tak sabar satu tahun berlalu. Hingga penantiannya pun tercapai. Sudah satu tahun berlalu. Tidak lupa Adall segera menuju bandara. Adell terus menunggu tanpa ada kata lelah. Waktupun terus berjalan, sudah dua puluh empat jam Adell menunggu, tapi gak ada tenda tanda dari Airin.
Keluarga Adell udah kebingungan mencari Adell. Semua tempat kesukaan Adell udah di cari, tapi Adell tetap gak ketemu. Orang tua Adell gak berfikir mencari Adell ke bandara.
Tiga hari tiga malan Adell menunggu. Hingga Akhirnya Adell putus asa. “mungkin Airin udah gak mau kembali lagi” pikir Adell. Dengan langkah kecilnya Adell pun mencoba berjalan pulang. Dengan sedikit tenaga yang Adell miliki, akhirnya Adell bias pulang. Adell langsung disambut senang oleh keluarganya.
“Sayang… kamu kemana aja? Kok gak pulang pulang?? Mama ambilin teh ya??” Tanya mama bertubi tubi. Adell hanya bias menganggukkan kepala. Beberapa menit kemudian mama datang dengan memegang secangkir teh. Tapi, tiba tiba teh itu terjatuh. Disitu Adell sudah tergeletak di lantai. “sayang….sayang bangun kamu kenapa?”ucap mama kebingungan. Ternyata Adell udah gak ada. “Adell jangan tinggalin mama, mama sayang Adell”teriak mama sambil menetaskan air mata.
Adell pun di makamkan di sebelah makam mewah. “selamat tinggal ya sayang, semoga kamu tetap inget sama mama. Mama tetap doain kamu, mama bekal terus sayang kamu walau gak bias mama ucapkan langsung di depan mu mama tetap selalu ada buat kamu sayang GOOD BYE FOREVER” ucap mama di depan makan Adell. Ternyata makam meweh di sebelah makam Adell itu………. Makam Airin. Airin sudah meninggal karena kecelakaan pesawat. Gak ada yang bisa ngabarin Adell soalnya semua keluarga Airin tewas dalam kecelakaan pesawat itu. Walau begitu mereka tetap Abadi menjadi sahabat walau gak dibumi lagi.
**TAMAT**
Cerita sedih, izinkan Aku Menciumu Ibu
Sewaktu masih kecil, aku sering merasa dijadikan pembantu olehnya. Ia
selalu menyuruhku mengerjakan tugas-tugas seperti menyapu lantai dan
mengepelnya setiap pagi dan sore. Setiap hari, aku ‘dipaksa’ membantunya
memasak di pagi buta sebelum ayah dan adik-adikku bangun.
Bahkan sepulang sekolah, ia tak mengizinkanku bermain sebelum semua pekerjaan rumah dibereskan. Sehabis makan, aku pun harus mencucinya sendiri juga piring bekas masak dan makan yang lain. Tidak jarang aku merasa kesal dengan semua beban yang diberikannya hingga setiap kali mengerjakannya aku selalu bersungut-sungut.
Kini, setelah dewasa aku mengerti kenapa dulu engkau melakukan itu semua. Karena aku juga akan menjadi seorang istri dari suamiku, ibu dari anak-anakku yang tidak akan pernah lepas dari semua pekerjaan masa kecilku dulu. Terima kasih ibu, karena engkau aku menjadi istri yang baik dari suamiku dan ibu yang dibanggakan oleh anak-anakku.
Saat pertama kali aku masuk sekolah di Taman Kanak-Kanak, ia yang mengantarku hingga masuk ke dalam kelas. Dengan sabar pula ia menunggu. Sesekali kulihat dari jendela kelas, ia masih duduk di seberang sana. Aku tak peduli dengan setumpuk pekerjaannya di rumah, dengan rasa kantuk yang menderanya, atau terik, atau hujan. Juga rasa jenuh dan bosannya menunggu. Yang penting aku senang ia menungguiku sampai bel berbunyi.
Kini, setelah aku besar, aku malah sering meninggalkannya, bermain bersama teman-teman, bepergian. Tak pernah aku menungguinya ketika ia sakit, ketika ia membutuhkan pertolonganku disaat tubuhnya melemah. Saat aku menjadi orang dewasa, aku meninggalkannya karena tuntutan rumah tangga.
Di usiaku yang menanjak remaja, aku sering merasa malu berjalan bersamanya. Pakaian dan dandanannya yang kuanggap kuno jelas tak serasi dengan penampilanku yang trendi. Bahkan seringkali aku sengaja mendahuluinya berjalan satu-dua meter didepannya agar orang tak menyangka aku sedang bersamanya.
Padahal menurut cerita orang, sejak aku kecil ibu memang tak pernah memikirkan penampilannya, ia tak pernah membeli pakaian baru, apalagi perhiasan. Ia sisihkan semua untuk membelikanku pakaian yang bagus-bagus agar aku terlihat cantik, ia pakaikan juga perhiasan di tubuhku dari sisa uang belanja bulanannya.
Padahal juga aku tahu, ia yang dengan penuh kesabaran, kelembutan dan kasih sayang mengajariku berjalan. Ia mengangkat tubuhku ketika aku terjatuh, membasuh luka di kaki dan mendekapku erat-erat saat aku menangis.
Selepas SMA, ketika aku mulai memasuki dunia baruku di perguruan tinggi. Aku semakin merasa jauh berbeda dengannya. Aku yang pintar, cerdas dan berwawasan seringkali menganggap ibu sebagai orang bodoh, tak berwawasan hingga tak mengerti apa-apa. Hingga kemudian komunikasi yang berlangsung antara aku dengannya hanya sebatas permintaan uang kuliah dan segala tuntutan keperluan kampus lainnya.
Usai wisuda sarjana, baru aku mengerti, ibu yang kuanggap bodoh, tak berwawasan dan tak mengerti apa-apa itu telah melahirkan anak cerdas yang mampu meraih gelar sarjananya. Meski Ibu bukan orang berpendidikan, tapi do’a di setiap sujudnya, pengorbanan dan cintanya jauh melebihi apa yang sudah kuraih. Tanpamu Ibu, aku tak akan pernah menjadi aku yang sekarang.
Pada hari pernikahanku, ia menggandengku menuju pelaminan. Ia tunjukkan bagaimana meneguhkan hati, memantapkan langkah menuju dunia baru itu. Sesaat kupandang senyumnya begitu menyejukkan, jauh lebih indah dari keindahan senyum suamiku. Usai akad nikah, ia langsung menciumku saat aku bersimpuh di kakinya. Saat itulah aku menyadari, ia juga yang pertama kali memberikan kecupan hangatnya ketika aku terlahir ke dunia ini.
Kini setelah aku sibuk dengan urusan rumah tanggaku, aku tak pernah lagi menjenguknya atau menanyai kabarnya. Aku sangat ingin menjadi istri yang shaleh dan taat kepada suamiku hingga tak jarang aku membunuh kerinduanku pada Ibu.
Sungguh, kini setelah aku mempunyai anak, aku baru tahu bahwa segala kiriman uangku setiap bulan untuknya tak lebih berarti dibanding kehadiranku untukmu. Aku akan datang dan menciummu Ibu, meski tak sehangat cinta dan kasihmu kepadaku.
Ya Allah ampunilah aku dan kedua Orangtuaku, dan sayangilah mereka sebagaimana meeka menyayangi aku sewaktu aku masih anak anak
Bahkan sepulang sekolah, ia tak mengizinkanku bermain sebelum semua pekerjaan rumah dibereskan. Sehabis makan, aku pun harus mencucinya sendiri juga piring bekas masak dan makan yang lain. Tidak jarang aku merasa kesal dengan semua beban yang diberikannya hingga setiap kali mengerjakannya aku selalu bersungut-sungut.
Kini, setelah dewasa aku mengerti kenapa dulu engkau melakukan itu semua. Karena aku juga akan menjadi seorang istri dari suamiku, ibu dari anak-anakku yang tidak akan pernah lepas dari semua pekerjaan masa kecilku dulu. Terima kasih ibu, karena engkau aku menjadi istri yang baik dari suamiku dan ibu yang dibanggakan oleh anak-anakku.
Saat pertama kali aku masuk sekolah di Taman Kanak-Kanak, ia yang mengantarku hingga masuk ke dalam kelas. Dengan sabar pula ia menunggu. Sesekali kulihat dari jendela kelas, ia masih duduk di seberang sana. Aku tak peduli dengan setumpuk pekerjaannya di rumah, dengan rasa kantuk yang menderanya, atau terik, atau hujan. Juga rasa jenuh dan bosannya menunggu. Yang penting aku senang ia menungguiku sampai bel berbunyi.
Kini, setelah aku besar, aku malah sering meninggalkannya, bermain bersama teman-teman, bepergian. Tak pernah aku menungguinya ketika ia sakit, ketika ia membutuhkan pertolonganku disaat tubuhnya melemah. Saat aku menjadi orang dewasa, aku meninggalkannya karena tuntutan rumah tangga.
Di usiaku yang menanjak remaja, aku sering merasa malu berjalan bersamanya. Pakaian dan dandanannya yang kuanggap kuno jelas tak serasi dengan penampilanku yang trendi. Bahkan seringkali aku sengaja mendahuluinya berjalan satu-dua meter didepannya agar orang tak menyangka aku sedang bersamanya.
Padahal menurut cerita orang, sejak aku kecil ibu memang tak pernah memikirkan penampilannya, ia tak pernah membeli pakaian baru, apalagi perhiasan. Ia sisihkan semua untuk membelikanku pakaian yang bagus-bagus agar aku terlihat cantik, ia pakaikan juga perhiasan di tubuhku dari sisa uang belanja bulanannya.
Padahal juga aku tahu, ia yang dengan penuh kesabaran, kelembutan dan kasih sayang mengajariku berjalan. Ia mengangkat tubuhku ketika aku terjatuh, membasuh luka di kaki dan mendekapku erat-erat saat aku menangis.
Selepas SMA, ketika aku mulai memasuki dunia baruku di perguruan tinggi. Aku semakin merasa jauh berbeda dengannya. Aku yang pintar, cerdas dan berwawasan seringkali menganggap ibu sebagai orang bodoh, tak berwawasan hingga tak mengerti apa-apa. Hingga kemudian komunikasi yang berlangsung antara aku dengannya hanya sebatas permintaan uang kuliah dan segala tuntutan keperluan kampus lainnya.
Usai wisuda sarjana, baru aku mengerti, ibu yang kuanggap bodoh, tak berwawasan dan tak mengerti apa-apa itu telah melahirkan anak cerdas yang mampu meraih gelar sarjananya. Meski Ibu bukan orang berpendidikan, tapi do’a di setiap sujudnya, pengorbanan dan cintanya jauh melebihi apa yang sudah kuraih. Tanpamu Ibu, aku tak akan pernah menjadi aku yang sekarang.
Pada hari pernikahanku, ia menggandengku menuju pelaminan. Ia tunjukkan bagaimana meneguhkan hati, memantapkan langkah menuju dunia baru itu. Sesaat kupandang senyumnya begitu menyejukkan, jauh lebih indah dari keindahan senyum suamiku. Usai akad nikah, ia langsung menciumku saat aku bersimpuh di kakinya. Saat itulah aku menyadari, ia juga yang pertama kali memberikan kecupan hangatnya ketika aku terlahir ke dunia ini.
Kini setelah aku sibuk dengan urusan rumah tanggaku, aku tak pernah lagi menjenguknya atau menanyai kabarnya. Aku sangat ingin menjadi istri yang shaleh dan taat kepada suamiku hingga tak jarang aku membunuh kerinduanku pada Ibu.
Sungguh, kini setelah aku mempunyai anak, aku baru tahu bahwa segala kiriman uangku setiap bulan untuknya tak lebih berarti dibanding kehadiranku untukmu. Aku akan datang dan menciummu Ibu, meski tak sehangat cinta dan kasihmu kepadaku.
Ya Allah ampunilah aku dan kedua Orangtuaku, dan sayangilah mereka sebagaimana meeka menyayangi aku sewaktu aku masih anak anak
Dilema Seorang Cewek
Pada
suatu hari, ada anak perempuan yang sedang menginginkan pacar.anak itu
bernama viona. anak perempuan itu berumur 12 tahun, berasal dari
keturunan inggris. disaat yang sama juga, ia pergi kesekolah dan bertemu
seorang laki laki. Tetapi yang bukan ia inginkan "ihh,cowok itu jelek
banget,rambutnya acak acakan, pake kacamata bulet,baju pun tak rapih"
saut viona, "ih, kamu jangan begitu!kasihan tau"Ucap Teman Viona (calista)
Keesokan,
Hari nya Ia bertemu dengan cowok itu lagi tetapi banyak perubahan
"la..lah.. ka..kamu yang kemarin itu??kok cakep.... rambutnya pirang,
wajah nya bule,gak make kacamata bulet,baju rapih,mukanya keren"Ucap
Viona.ia merasa bingung,lalu cowok itu mengatakan "ya, aku yang
kemarin.namaku Steven,umur 13tahun berasal dari amerika.kemarin rambutku
berantakan karena buru2, kacamata bulet itu disuruh kakak ku
pakai=entah kenapa, ia memaksa=bajuku itu pun belum digosok,rambutku di
cat pirang supaya gak berantakan"........(hening)........
"kalau begitu besok Temani aku jalan jalan yuk!" Jawab Viona. Steven pun menerimanya,
Esoknya,
Viona bertemu steven lama menyapa nya. " Hey, Stev? Lah,,Baju nya kok
gitu,jelek tau gak!"Dengan kasar viona. "ehm, sorry Bajuku disuruh
mamaku memakainya, supaya aku tidak kedinginan"Saut Steven.."lah, ini
kan masih musim panas, entar lagi kali musim kemarau"
Jawabnya
Viona, Mereka Berdua lalu pergi ke toko baju."Stev,ini bagus untuk mu..
apa lagi kau cakep"Dengan lemah lembut viona mengatakannya. Dengan
Tenang Steven mengatakan
"Baiklah,
kalo itu mau mu aku beli." ........ "e,,ehhh.... Jangan Itu mahal 1juta
Dolar itu bisa melunasi biaya kuliah mu nanti"Saut Viona Yang
Keheranan.
"tak
apa..." Dengan Wajah yang sedih,,,, Steven. Viona lalu menemani steven
Photo Box,,"wahh.,, Begini ya rasanya photo box"Saut Steven. dengan
Tersenyum Viona mengatakan"Ya, ini yang namanya Photo box, kenapa kau
tidak tahu dari dulu???"
"ya,karena
aku sering dirumah terus tidak pernah keluar kecuali
kesekolah."jawabnya steven dengan sedih dan hampir menahan air mata.
setelah bersenang2 steven dan Viona Berciuman. Dan mereka menjadi berpacaran.
"Bye,stev sampai bertemu Besok"Saut Viona Dengan Bahagia.. "By..Bye Viona"Jawab steve...entah kenapa ia menangis gemetar.
Keesokan harinya..
"ehh,
teman teman sekarang aku udah punya pacar loh! namanya Steven dia cakep
banget." saut Viona sambil bahagia kegirangan."vin,bukannya kamu bilang
dia jelek,dlu?" Jawabnya teman teman Viona. "sekarang udah enggak
loh,dia cakep!"jawabnya lagi Viona...
Tiba
tiba steven datang dan perubahan nya banyak sekali yang beda kacamata
bulet nya dipakai lagi,warna rambut tidak pirang,baju berantakan, Viona
langsung lari menangis....
"Tu..tunggu Viona!" Saut Steven dan tidak bisa mengejarnya lagi.
Steven menangis berat Seluruh air mata nya keluar....dan steven pun pergi ke rumah nya.
Sebulan
berlalu, Viona tidak pernah bertemu lagi dengan steven yang sudah tidak
masuk sekolah,."Steven, dimana ya? udah lama aku gak pernah ketemu...
sekarang kan sudah musim kemarau... mungkin dia sakit hati kali yah?
ya,sudah deh aku sms dia aja Viona mengatakan di SMS "Stev,maaf ya Karna
aku sudah menyakiti hatimu...aku sangat sangat minta maaf stev, semoga
kamu memaafkan hatiku"Jawabnya Viona.
Keesokannya,
pun steven belum pernah kembali ke sekolah lalu dia menemui kekelasnya.
lalu ada anak teman dekatnya steven yang menangis menangis."Dimana
Steven berada?kok dia gak pernah kesekolah?"jawab Viona Lalu anak itu
menjawab"kamu coba ke rumahnya huhuhu...(sambil
menangis)ku..ku...kudengar dengar sih dia... "Jawab Temannya steven
Viona
pun tidak menyadari nya sambil menangis2 dijalan yang mau kerumah nya
steven. ternyata benar steven terbaring di tempat tidur. yang ada cuma
mama nya"hey,kamu siapanya stev?"saut mamanya."sa..saya pacarnya stev
(sambil menangis)"Jawab Viona.
"Steven,
sudah tiada di dunia ini, sebenarnya ia gak mau kalo orang yang
didekatnya tau bahwa di sakit penyakit jantung dan divonis bertahan
sampai musim kemarau tahun ini.. ia begitu polos.."Jawab mama nya
steven.. Viona pun menangis gemetaran Ia tidak bisa menghentikan rasa
nangis nya.lalu ia balik kerumah dan kagetnya ia melihat 1sms Steven
yang bertuliskan. "Ya, Viona aku memaafkan mu dari dulu.. aku menderita
penyakit,dan tidak mampu bertahan lama.. makasih karna kamu telah
menemaniku sampai aku tiada.sekarang aku telah tiada di dunia.sekarang
kamu bisa mencari pacar lagi selain aku."seharusnya aku melihat cowo
bukan dari wajahnya yang cakep tetapi dari hatinya,, sekarang viona
telah menyadarinya dan ia mengatakan "mungkin balasan SMS tadi Malaikat
nya Steven."
itu
Cerita mengharukan dan inget teman teman kalian jangan pernah merasa
cantik cakep dsb.kalian harus memilih laki laki atau perempuan dari
dalam lubuk hatinya...
Diposkan oleh Ameba World
Cara Menjaga Mata
Mata
adalah salah satu organ vital dalam badaniah kita. Organ ini berfungsi
untuk melihat dunia sekitar kita. Tanpa kehadiran organ yang satu ini,
tentu sulit bagi kita untuk menggambarkan bagaimana rasanya
. Nah, langsung saja ya, di bawah ini ada Tips untuk menjaga kesehatan mata
kita. Meskipun terbilang tips yang sederhana, namun mudah-mudahan dapat
membantu pola penjagaan kesehatan mata kita dalam keseharian kita.
Tips Menjaga Kesehatan Mata:
- Periksalah mata anda secara berkala. Hal ini baik untuk mencegah sekaligus mengobati masalah mata yang sudah ada. Dan apabila Anda menggunakan kontak lens, pastikan agar benar-benar bersih.
- Makan diet seimbang buah-buahan dan sayuran segar. Makanlah makanan yang kaya nutrisi vitamin A, E dan C. Makanlah banyak wortel yang kaya beta karoten dan termasuk ikan yang tinggi omega 3. Cobalah konsumsi secangkir brokoli karena ini juga baik untuk mata.
- Merawat kesehatan Anda dan sistem kekebalan tubuh. Hindari terlalu banyak merokok dan minum alkohol yang berlebihan, karena hal ini dapat membuat mata Anda terlihat lelah. Merokok mempunyai efek buruk pada peredaran darah di sekitar daerah mata. Jika Anda memiliki diabetes, disarankan secara teratur check-up, karena jika diabaikan ini dapat mempengaruhi mata. Cobalah untuk juga menjaga tekanan darah dan kolesterol pada tingkat normal.
- Lindungi mata dengan kacamata hitam atau sekurang-kurangnya 95% terlindung dari UV (ultra violet). Pilihlah jenis kacamata dengan frame yang bagus untuk memastikan perlindungan penuh. Memakai topi, topi dan menggunakan payung untuk agar mata lebih teduh dan terlindungi dari panas. Gunakan kacamata pelindung ketika dalam berolahraga berat ataupun ketika kita bekerja dengan alat dan mesin berat.
- Pastikan untuk selalu memiliki tangan yang bersih sebelum menyentuh mata Anda. Infeksi pada mata dapat dimulai dengan tangan yang tidak bersih. Disarankan juga, cobalah menghindari terlalu banyak menggosok mata. Gunakan saputangan yang bersih dan katun untuk membersihkan mata.
- Ingatlah ketika membaca harus memiliki pencahayaan yang baik. Dalam menonton TV, menggunakan layar anti-silau. Melakukan hal yang sama ketika menggunakan komputer. Dalam menggunakan computer dapat menyertakan screen pelindung. Luangkan waktu sebentar untuk relaksasi dari pandangan computer.
- Melakukan senam mata sederhana seperti mata berkedip untuk meringankan stres. Berkedip membantu melumasi mata. Cobalah untuk menutup mata Anda selama sekitar 5 menit untuk menjadi rileks dan mengurangi ketegangan mata. Punya waktu untuk istirahat mata sebanyak mungkin akan sangat baik. Melihat sesuatu hijau sangat baik untuk mata.
- Setelah terasa istirahat sudah cukup, mencuci mata dengan air dingin untuk mengurangi ketegangan mata. Gunakan tetes mata jika di perlukan tetapi harus sesuai dengan petunjuk dokter.
Pengetahuan Tentang Sixth Sense ( Indera keEnam )
Indera Ke-Enam
Sixth sense = indera keenam
Indigo child = anak-anak yang punya indera keenam
So, orang punya sixth sense itu indigo child?
Apakah kamu termasuk??
Mari kita kupas lebih mendalam!!! Yuks!!
Orang yang punya sixth sense, belum tentu indigo child.
Sementara indigo child, udah pasti punya sixth sense.
Definisi Indra Ke-enam
Sixth sense dalam Bahasa Indonesia adalah indera keenam.
Dalam ilmu biologi kita hanya mengenal 5 indera yaitu hidung, mata, mulut, telinga, dan kulit. Namun sebenarnya ada satu lagi indera yang dimiliki setiap orang. Indera inilah yang disebut indera ke-enam.
A. Menurut Ajaran spiritual India
Menurut ajaran spiritual dari India, ada satu mata lagi yang tidak kelihatan, yang letaknya konon di antara dua alis kita. Sehingga kalo dijumlahin, mata kita semuanya ada tiga. Mata ketiga inilah si indera keenam. Oleh orang India, mata ketiga yang disebut dengan cakra ajna (cakra = sumber energi dalam tubuh manusia, sedangkan ajna = di tengah), dianggap sebagai indera yang spesial. Sebab, mata ketiga tersebut memungkinkan kita memiliki kemampuan-kemampuan lebih. Yaitu:
1. Telepathy (kemampuan membaca pikiran)
2. Clairvoyanc (kemampuan melihat peristiwa yang terjadi di tempat lain).
3. Precognition (kemampuan meramalkan kejadian yang akan datang).
4. Retrocognition (kemampuan buat melihat peristiwa di masa lampau).
5. Mediumship (kemampuan menggunakan roh sebagai medium).
6. Psychometri (kemampuan menggali informasi lewat sebuah benda).
B. B. Menurut Ilmu Psikologi
Definisi indra keenam emang belum baku tapi indra keenam punya istilah ilmiah , yaitu Extra Sensory Perception ( ESP ) , yang berarti kemampuan menerima informasi tanpa melalui panca indra . Kalau dari sudut pandang ilmu psikologi , sixth sense bisa terjadi karena perkembangan otak kanan manusia yang sudah sangat maju . Otak kanan adalah pusat kemampuan kreativitas , seni , atau emosi . Pokoknya sesuatu yang mengasah kepekaan jiwa .
Anak indigo pasti memiliki sixth sense . Tapi , orang dengan six sense , belum tentu indigo . Sixth sense mereka bisa berbentuk melihat sesuatu di masa depan , melihat makhluk atau materi halus yang nggak tertangkap indra penglihatan biasa , bahkan ada yang bisa menyembuhkan penyakit . Ciri - ciri mereka antara lain berintelegensia tinggi ( rata - rata memiliki IQ di atas 120 ) , sangat sensitif , bernaluri tajam , dan apabila medan energi mereka difoto ( foto aura ) , di tubuh mereka akan tampak jelas perpaduan warna ungu dan biru yang dikenal dengan warna indigo .
C. C. Menurut Ilmu Pengetahuan Ilmiah
Penelitian medis jaman dulu sih bilang kalo sixth sense bersumber pada kelenjar pituitari yang ada di dasar otak manusia. Katanya, pada masa manusia baru muncul di bumi, jarak antara manusia dengan energi Yang Maha Kuasa masih dekat. Penyebabnya, kelenjar pituitari manusia masih menonjol ke luar seperti antena. Kelenjar ini kan berfungsi memancarkan sinyal yang menghubungkan energi yang ada dalam tubuh manusia dengan energi Yang Maha Kuasa.
Kalo sekarang, kelenjar pituitari udah kecil. Size-nya tinggal segede biji kancang ijo! Makanya, meski letak dan fungsinya masih sama seperti dulu, kelenjar pituitari sulit memancarkan sinyal yang menghubungkan energi yang ada dalam tubuh manusia dengan energi Yang Maha Kuasa.
Itu teori medis! Kalo dari sudut pandang ilmu psikologi, sixth sense katanya terjadi karena perkembangan otak kanan manusia udah sangat maju. Otak sebelah kanan kan pusat kemampuan belajar bahasa, keindahan, dll., yang intinya mengasah kepekaan jiwa. Nah, jika jiwa udah peka, otomatis intuisi kita juga lebih tajam toh?
Sebenarnya indera ke 6 atau dalam bahasa gaulnya di sebut "The Sixth Sense", adalah kemampuan seseorang untuk menangkap sinyal-sinyal ghaib ataupun hal-hal yang belum terjadi. Sinyal-sinyal ini dapat berupa apa saja, bisa berupa wangsit,bisikan ghaib,penglihatan, atau bahkan pertanda melalui mimpi.
Indera keenam sering di identikkan dengan kemampuan untuk melihat makhluk halus, padahal sebenarnya fungsi dari indera ke 6 sendiri jauh melebihi hanya sekedar melihat makhluk halus. Karena kemampuan melihat makhluk halus hanya merupakan bagian / percabangan dari kemampuan indera ke 6 itu sendiri. Seperti intuisi, namun jauh lebih tajam. Apabila intuisi merupakan suatu hasil pengalaman, indera ke 6 tidak mengenal adanya pengalaman.
Tips Indera ke 6, sejatinya adalah kemampuan terpendam dari manusia. Karena pada hakekatnya kita dapat mendayagunakan kemampuan indera ke 6 ini bila saja kita semua mengetahui caranya.
Terlepas dari itu semua, indera ke 6 aneh juga karena bisa untuk di kembangkan dan di miliki oleh siapapun. Karena kini telah begitu banyak metode unik yang di kembangkan agar seseorang dapat menguasai indera ke 6 itu sendiri. Indera ke 6 dapat muncul / bangkit bila seseorang senantiasa mampu mengolah pikiran,jiwa,raga,rasa dan juga karsanya. Hal ini dapat di tempuh dengan cara meditasi / bertapa / tafakur. Kesemua cara itu bisa di pelajari, yang di butuhkan hanyalah ketekunan dan kemauan dan tentu saja kesungguhan hati dalam menjalankannya dengan niat Lillahi ta'ala.
Dengan cara-cara tersebut, akan terjadi suatu "loncatan fungsi indera", yaitu dari panca indera ke indera ke 6. Loncatan indera ini bisa kita ibaratkan seperti orang tidur, karena tak seorangpun yang dengan kesadaran penuh, bahwa dirinya telah tertidur. Batas kesadarannya sangat tipis sekali.
Perbedaan budaya antara Timur dan Barat membuat munculnya perbedaan persepsi tentang indera ke 6 ini. Budaya barat yang lebih mengedepankan hal-hal yang bersifat rasional berpendapat bahwa indera ke 6 ini lebih di kategorikan sebagai suatu kemampuan yang merupakan salah satu percabangan dari kekuatan pikiran bawah sadar manusia yang belum banyak di gali.
Sedangkan budaya timur, budaya yang tidak asing lagi dengan hal-hal yang bersifat Irasional atau ghaib, membuat indera ke 6 ini mendapatkan kedudukan "istimewa" pada diri seseorang. Merupakan suatu karomah yang luar biasa yang hanya di miliki oleh orang-orang tertentu.
Bagi sedulur-sedulur semua yang mungkin ingin mengaktifkan kemampuan indera ke 6 secara sempurna, berikut ini saya paparkan beberapa tips pengaktifan indera ke 6.
1. Minum air rajah atau kapsul yang telah di transfer energi positif.
* sisi positif : dapat membantu mengaktifkan cakra ajna (cakra mata ke 3) dan beberapa organ yang berperan dalam indera ke 6.
* sisi negatif : sebenarnya cara ini bukan membuka cakra ajna, tapi justru merobek saluran antara cakra ajna dan cakra tenggorokan. Hal ini belum tentu akan membuat seseorang untuk dapat melihat sesuatu yang bersifat ghoib, karena cara ini akan menyebabkan seseorang berhalusinasi, sehingga belum tentu apa yang dilihatnya adalah hal ghoib, melainkan hanya sebatas halusinasi dan imaji belaka.
2. Menelan biji mata burung hantu atau gagak.
* sisi positif : dapat membantu mengaktifkan cakra ajna (cakra mata ke 3) dan beberapa organ yang berperan dalam indera ke 6.
* sisi negatif : sebenarnya cara ini bukan membuka cakra ajna, tapi justru merobek saluran antara cakra ajna dan cakra tenggorokan. Hal ini belum tentu akan membuat seseorang untuk dapat melihat sesuatu yang bersifat ghoib, karena cara ini akan menyebabkan seseorang berhalusinasi, sehingga belum tentu apa yang dilihatnya adalah hal ghoib, melainkan hanya sebatas halusinasi dan imaji belaka.
3. Meditasi pembukaan cakra ajna
* sisi positif : Cara ini relatif lebih aman daripada cara 1 dan 2, namun harus tetap dalam pengawasan ahli.
* sisi negatif: waktu penempuhan untuk mencapai hasil yang relatif ( tergantung dari bakat dan kesungguhan hati pengamalnya).
4. Di bangkitkan oleh orang yang kompeten (misal : Guru spiritual)
* sisi positif : hasil yang di peroleh instant, dan langsung dapat di gunakan.
* sisi negatif : terkadang biaya yang di patok untuk pengaktifan indera ke 6 ini terbilang gila-gilaan. Faktanya bahwa semakin mahal "mahar" yang di minta, justru lebih aman bagi penggunanya.
5. Dan masih ada cara lainnya yang belum tersebutkan di atas.
Menitik beratkan pada poin nomor 5, maka saya akan memberikan cara yang saya dapatkan dari seorang teman saya, cara ini sangat cocok bagi njenengan-njenengan yang lebih senang dengan aliran hikmah.
Setiap selesai shalat Maghrib dan pada malam hari, baca surat Al Fatihah, Al-ikhlas, Al-Falaq, An-naas, Ayat Kursi dan di lanjutkan dengan membaca amalan ini :
"Walau anna qur'anan suyyirat bihil jibalu au khuti'at bihil ardhu au kullima, bihil mauta bal lillahil amru jami'a. la haula wala quwwata illa billahil 'aliyyil 'adziim"
Hal yang terpenting dan yang tersulit dalam melakukan amalan ini adalah bahwa semua bacaan (Al fatihah,Al-Ikhlas,Al-Falaq,An-naas,Ayat Kursi, dan juga amalan "walau anna qur'anan….dst) harus di baca dalam SATU TARIKAN DAN TAHANAN NAFAS. Akan lebih baik lagi apabila di awali dengan puasa biasa( puasa seperti bulan ramadhan) selama 3 hari sebelum melakukan amalan di atas. Dan perlu di ingat bahwa selama masa penyerapan ilmu ini, para sedulur di larang untuk :
* Berzinah,
* Melihat, membaca, atau membuat sesuatu yang sifatnya menimbulkan nafsu syahwat / birahi,
* Minum minuman keras,
* Dan segala bentuk pelanggaran kaidah keagamaan.
Apabila ingin melihat sesuatu yang bersifat ghaib di awali dengan membaca semua bacaan di atas lalu berdzikir dengan bacaan "Ya Allah Yaa khobir".
Kebanyakan mereka yang berhasil mengamalkan ilmu-ilmu ghaib adalah mereka yang ketika membaca wirid, hanyut dalam keheningan dzikir mereka. Entah di sadari atau tidak, semua organ tubuh, pikiran,jiwa dan raganya menjadi lebih tenang mengendap ke dalam rasa. Dan pada saat itulah terjadi sesuatu yang di sebut sebagai "loncatan fungsi indera".
Jadi bukan mereka yang telah menyelesaikan bacaan wirid sekian ribu kali, yang akan berhasil. Tapi sekali lagi, mereka yang bisa mengendapkan pikiran,jiwa dan raga mereka ke dalam keheningan dzikir yang sejatilah yang nantinya akan berhasil menguasai berbagai ilmu ghaib.
Sixth sense = indera keenam
Indigo child = anak-anak yang punya indera keenam
So, orang punya sixth sense itu indigo child?
Apakah kamu termasuk??
Mari kita kupas lebih mendalam!!! Yuks!!
Orang yang punya sixth sense, belum tentu indigo child.
Sementara indigo child, udah pasti punya sixth sense.
Definisi Indra Ke-enam
Sixth sense dalam Bahasa Indonesia adalah indera keenam.
Dalam ilmu biologi kita hanya mengenal 5 indera yaitu hidung, mata, mulut, telinga, dan kulit. Namun sebenarnya ada satu lagi indera yang dimiliki setiap orang. Indera inilah yang disebut indera ke-enam.
A. Menurut Ajaran spiritual India
Menurut ajaran spiritual dari India, ada satu mata lagi yang tidak kelihatan, yang letaknya konon di antara dua alis kita. Sehingga kalo dijumlahin, mata kita semuanya ada tiga. Mata ketiga inilah si indera keenam. Oleh orang India, mata ketiga yang disebut dengan cakra ajna (cakra = sumber energi dalam tubuh manusia, sedangkan ajna = di tengah), dianggap sebagai indera yang spesial. Sebab, mata ketiga tersebut memungkinkan kita memiliki kemampuan-kemampuan lebih. Yaitu:
1. Telepathy (kemampuan membaca pikiran)
2. Clairvoyanc (kemampuan melihat peristiwa yang terjadi di tempat lain).
3. Precognition (kemampuan meramalkan kejadian yang akan datang).
4. Retrocognition (kemampuan buat melihat peristiwa di masa lampau).
5. Mediumship (kemampuan menggunakan roh sebagai medium).
6. Psychometri (kemampuan menggali informasi lewat sebuah benda).
B. B. Menurut Ilmu Psikologi
Definisi indra keenam emang belum baku tapi indra keenam punya istilah ilmiah , yaitu Extra Sensory Perception ( ESP ) , yang berarti kemampuan menerima informasi tanpa melalui panca indra . Kalau dari sudut pandang ilmu psikologi , sixth sense bisa terjadi karena perkembangan otak kanan manusia yang sudah sangat maju . Otak kanan adalah pusat kemampuan kreativitas , seni , atau emosi . Pokoknya sesuatu yang mengasah kepekaan jiwa .
Anak indigo pasti memiliki sixth sense . Tapi , orang dengan six sense , belum tentu indigo . Sixth sense mereka bisa berbentuk melihat sesuatu di masa depan , melihat makhluk atau materi halus yang nggak tertangkap indra penglihatan biasa , bahkan ada yang bisa menyembuhkan penyakit . Ciri - ciri mereka antara lain berintelegensia tinggi ( rata - rata memiliki IQ di atas 120 ) , sangat sensitif , bernaluri tajam , dan apabila medan energi mereka difoto ( foto aura ) , di tubuh mereka akan tampak jelas perpaduan warna ungu dan biru yang dikenal dengan warna indigo .
C. C. Menurut Ilmu Pengetahuan Ilmiah
Penelitian medis jaman dulu sih bilang kalo sixth sense bersumber pada kelenjar pituitari yang ada di dasar otak manusia. Katanya, pada masa manusia baru muncul di bumi, jarak antara manusia dengan energi Yang Maha Kuasa masih dekat. Penyebabnya, kelenjar pituitari manusia masih menonjol ke luar seperti antena. Kelenjar ini kan berfungsi memancarkan sinyal yang menghubungkan energi yang ada dalam tubuh manusia dengan energi Yang Maha Kuasa.
Kalo sekarang, kelenjar pituitari udah kecil. Size-nya tinggal segede biji kancang ijo! Makanya, meski letak dan fungsinya masih sama seperti dulu, kelenjar pituitari sulit memancarkan sinyal yang menghubungkan energi yang ada dalam tubuh manusia dengan energi Yang Maha Kuasa.
Itu teori medis! Kalo dari sudut pandang ilmu psikologi, sixth sense katanya terjadi karena perkembangan otak kanan manusia udah sangat maju. Otak sebelah kanan kan pusat kemampuan belajar bahasa, keindahan, dll., yang intinya mengasah kepekaan jiwa. Nah, jika jiwa udah peka, otomatis intuisi kita juga lebih tajam toh?
Sebenarnya indera ke 6 atau dalam bahasa gaulnya di sebut "The Sixth Sense", adalah kemampuan seseorang untuk menangkap sinyal-sinyal ghaib ataupun hal-hal yang belum terjadi. Sinyal-sinyal ini dapat berupa apa saja, bisa berupa wangsit,bisikan ghaib,penglihatan, atau bahkan pertanda melalui mimpi.
Indera keenam sering di identikkan dengan kemampuan untuk melihat makhluk halus, padahal sebenarnya fungsi dari indera ke 6 sendiri jauh melebihi hanya sekedar melihat makhluk halus. Karena kemampuan melihat makhluk halus hanya merupakan bagian / percabangan dari kemampuan indera ke 6 itu sendiri. Seperti intuisi, namun jauh lebih tajam. Apabila intuisi merupakan suatu hasil pengalaman, indera ke 6 tidak mengenal adanya pengalaman.
Tips Indera ke 6, sejatinya adalah kemampuan terpendam dari manusia. Karena pada hakekatnya kita dapat mendayagunakan kemampuan indera ke 6 ini bila saja kita semua mengetahui caranya.
Terlepas dari itu semua, indera ke 6 aneh juga karena bisa untuk di kembangkan dan di miliki oleh siapapun. Karena kini telah begitu banyak metode unik yang di kembangkan agar seseorang dapat menguasai indera ke 6 itu sendiri. Indera ke 6 dapat muncul / bangkit bila seseorang senantiasa mampu mengolah pikiran,jiwa,raga,rasa dan juga karsanya. Hal ini dapat di tempuh dengan cara meditasi / bertapa / tafakur. Kesemua cara itu bisa di pelajari, yang di butuhkan hanyalah ketekunan dan kemauan dan tentu saja kesungguhan hati dalam menjalankannya dengan niat Lillahi ta'ala.
Dengan cara-cara tersebut, akan terjadi suatu "loncatan fungsi indera", yaitu dari panca indera ke indera ke 6. Loncatan indera ini bisa kita ibaratkan seperti orang tidur, karena tak seorangpun yang dengan kesadaran penuh, bahwa dirinya telah tertidur. Batas kesadarannya sangat tipis sekali.
Perbedaan budaya antara Timur dan Barat membuat munculnya perbedaan persepsi tentang indera ke 6 ini. Budaya barat yang lebih mengedepankan hal-hal yang bersifat rasional berpendapat bahwa indera ke 6 ini lebih di kategorikan sebagai suatu kemampuan yang merupakan salah satu percabangan dari kekuatan pikiran bawah sadar manusia yang belum banyak di gali.
Sedangkan budaya timur, budaya yang tidak asing lagi dengan hal-hal yang bersifat Irasional atau ghaib, membuat indera ke 6 ini mendapatkan kedudukan "istimewa" pada diri seseorang. Merupakan suatu karomah yang luar biasa yang hanya di miliki oleh orang-orang tertentu.
Bagi sedulur-sedulur semua yang mungkin ingin mengaktifkan kemampuan indera ke 6 secara sempurna, berikut ini saya paparkan beberapa tips pengaktifan indera ke 6.
1. Minum air rajah atau kapsul yang telah di transfer energi positif.
* sisi positif : dapat membantu mengaktifkan cakra ajna (cakra mata ke 3) dan beberapa organ yang berperan dalam indera ke 6.
* sisi negatif : sebenarnya cara ini bukan membuka cakra ajna, tapi justru merobek saluran antara cakra ajna dan cakra tenggorokan. Hal ini belum tentu akan membuat seseorang untuk dapat melihat sesuatu yang bersifat ghoib, karena cara ini akan menyebabkan seseorang berhalusinasi, sehingga belum tentu apa yang dilihatnya adalah hal ghoib, melainkan hanya sebatas halusinasi dan imaji belaka.
2. Menelan biji mata burung hantu atau gagak.
* sisi positif : dapat membantu mengaktifkan cakra ajna (cakra mata ke 3) dan beberapa organ yang berperan dalam indera ke 6.
* sisi negatif : sebenarnya cara ini bukan membuka cakra ajna, tapi justru merobek saluran antara cakra ajna dan cakra tenggorokan. Hal ini belum tentu akan membuat seseorang untuk dapat melihat sesuatu yang bersifat ghoib, karena cara ini akan menyebabkan seseorang berhalusinasi, sehingga belum tentu apa yang dilihatnya adalah hal ghoib, melainkan hanya sebatas halusinasi dan imaji belaka.
3. Meditasi pembukaan cakra ajna
* sisi positif : Cara ini relatif lebih aman daripada cara 1 dan 2, namun harus tetap dalam pengawasan ahli.
* sisi negatif: waktu penempuhan untuk mencapai hasil yang relatif ( tergantung dari bakat dan kesungguhan hati pengamalnya).
4. Di bangkitkan oleh orang yang kompeten (misal : Guru spiritual)
* sisi positif : hasil yang di peroleh instant, dan langsung dapat di gunakan.
* sisi negatif : terkadang biaya yang di patok untuk pengaktifan indera ke 6 ini terbilang gila-gilaan. Faktanya bahwa semakin mahal "mahar" yang di minta, justru lebih aman bagi penggunanya.
5. Dan masih ada cara lainnya yang belum tersebutkan di atas.
Menitik beratkan pada poin nomor 5, maka saya akan memberikan cara yang saya dapatkan dari seorang teman saya, cara ini sangat cocok bagi njenengan-njenengan yang lebih senang dengan aliran hikmah.
Setiap selesai shalat Maghrib dan pada malam hari, baca surat Al Fatihah, Al-ikhlas, Al-Falaq, An-naas, Ayat Kursi dan di lanjutkan dengan membaca amalan ini :
"Walau anna qur'anan suyyirat bihil jibalu au khuti'at bihil ardhu au kullima, bihil mauta bal lillahil amru jami'a. la haula wala quwwata illa billahil 'aliyyil 'adziim"
Hal yang terpenting dan yang tersulit dalam melakukan amalan ini adalah bahwa semua bacaan (Al fatihah,Al-Ikhlas,Al-Falaq,An-naas,Ayat Kursi, dan juga amalan "walau anna qur'anan….dst) harus di baca dalam SATU TARIKAN DAN TAHANAN NAFAS. Akan lebih baik lagi apabila di awali dengan puasa biasa( puasa seperti bulan ramadhan) selama 3 hari sebelum melakukan amalan di atas. Dan perlu di ingat bahwa selama masa penyerapan ilmu ini, para sedulur di larang untuk :
* Berzinah,
* Melihat, membaca, atau membuat sesuatu yang sifatnya menimbulkan nafsu syahwat / birahi,
* Minum minuman keras,
* Dan segala bentuk pelanggaran kaidah keagamaan.
Apabila ingin melihat sesuatu yang bersifat ghaib di awali dengan membaca semua bacaan di atas lalu berdzikir dengan bacaan "Ya Allah Yaa khobir".
Kebanyakan mereka yang berhasil mengamalkan ilmu-ilmu ghaib adalah mereka yang ketika membaca wirid, hanyut dalam keheningan dzikir mereka. Entah di sadari atau tidak, semua organ tubuh, pikiran,jiwa dan raganya menjadi lebih tenang mengendap ke dalam rasa. Dan pada saat itulah terjadi sesuatu yang di sebut sebagai "loncatan fungsi indera".
Jadi bukan mereka yang telah menyelesaikan bacaan wirid sekian ribu kali, yang akan berhasil. Tapi sekali lagi, mereka yang bisa mengendapkan pikiran,jiwa dan raga mereka ke dalam keheningan dzikir yang sejatilah yang nantinya akan berhasil menguasai berbagai ilmu ghaib.
Langganan:
Postingan (Atom)